Text
[SKRIPSI] STUDI KUALITATIF DESKRIPTIF GAMBARAN INTERCULTURAL ADJUSTMENT PADA MAHASISWA PAPUA PENERIMA BEASISWA AFIRMASI DAERAH PENDIDIKAN TINGGI
"ABSTRAK
Pendidikan menjadi suatu hal yang penting bagi setiap warga negara Indonesia tanpa memandang identitas apapun seperti ras, agama, suku, dan lainnya. Akan tetapi, terdapat ketimpangan mutu jika melihat kondisi perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini mengakibatkan banyak mahasiswa yang berasal dari luar pulau Jawa memilih untuk melanjutkan pendidikan tingginya ke universitas yang berada di pulau Jawa. Salah satu beasiswa yang membantu siswa-siswa dari daerah tertinggal adalah Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Daerah Indonesia Timur merupakan daerah yang diprioritaskan dalam sasaran beasiswa Afirmasi. Salah satu daerah yang termasuk di dalamnya adalah daerah Papua. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran intercultural adjustment pada mahasiswa papua penerima beasiswa Afirmasi Daerah Pendidikan Tinggi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode riset kualitatif deskriptif. Responden penelitian ini adalah mahasiswa S1 Universitas Padjadjaran penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi yang berasal dari Papua dengan jumlah populasi sebesar 43 mahasiswa. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling, yaitu tidak semua orang dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel yang berbentuk snowball sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Penelitian ini menggunakan pertanyaan semistruktural wawancara yang dibuat berdasarkan dimensi intercultural adjustment dari Matsumoto (2001) dan disesuaikan dengan situasi interaksi antarbudaya pada mahasiswa penerima beasiswa Afirmasi pendidikan tinggi. Intercultural adjustment mahasiswa Papua penerima beasiswa afirmasi dapat dilihat dari dimensi Emotional Regulation, Openness, Flexibility and Creativity, dan Social Conscientiousness and Critical Thinking. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Intercultural Adjustment mahasiswa Papua sudah baik dari segi Emotional regulation, Openness, dan Flexibility & Creativity. Pada dimensi Social Conscientiousness and Critical Thinking, mahasiswa Papua masih cenderung rendah dalam kepekaan sosial dan pemikiran kritis terhadap konteks sosial yang berlaku.
Kata kunci: Intercultural Adjustment, Mahasiswa Papua, Beasiswa Afirmasi"
No copy data
No other version available