Text
[SKRIPSI] HUBUNGAN ANTARA STRES DAN SELF-DISCLOSURE DI TWITTER PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
"ABSTRAK
Self-disclosure di media sosial dapat dijadikan salah satu cara mencari dukungan sosial sebagai usaha mengatasi stres yang banyak dialami mahasiswa. Twitter merupakan salah satu media sosial microblogging dengan fitur utama berbentuk broadcast informasi teks singkat dan tidak bertele-tele karena karakter hurufnya dibatasi. Fitur tersebut memudahkan penggunanya berbagi secara cepat, ringkas, dan seharusnya dapat memudahkan self-disclosure. Akan tetapi, penelitian terdahulu mengenai self-disclosure di media sosial belum banyak yang meneliti perilaku tersebut dalam konteks Twitter. Di samping itu, penggunaan media sosial itu sendiri memiliki berbagai dampak negatif bagi penggunanya. Oleh karena itu, penelitian ini mencari tahu apakah terdapat hubungan antara stres dengan self-disclosure di Twitter pada mahasiswa.
Penelitian kuantitatif korelasional dengan rancangan non-eksperimental ini dilakukan secara online pada 128 mahasiswa aktif Universitas Padjadjaran yang merupakan pengguna aktif Twitter. Pemilihan responden dilakukan berdasarkan cluster random sampling dan quota sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Perceived Stress Scale-10 oleh Cohen & Williamson (1988) versi adaptasi Budiono (2020) dan alat ukur self-disclosure oleh Wheeless (1978) dalam penelitian S. Zhang, Kwok, Lowry, Liu, & Wu (2019) yang diadaptasi ke dalam konteks Twitter dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia untuk kepentingan penelitian ini.
Analisis korelasi yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat stres dengan perilaku mengungkapkan informasi diri di Twitter pada responden yang mengalami stres. Karakteristik self-disclosure yang dilakukan mayoritas responden yang mengalami stres mendukung asumsi awal bahwa self-disclosure yang dilakukan pada saat stres adalah untuk mendapatkan dukungan sosial. Stres juga ditemukan berhubungan paling kuat dengan dimensi amount dan valence self-disclosure. Akan tetapi, penelitian ini tidak memiliki data yang menggambarkan respons orang lain dan/atau interaksi dengan orang lain di Twitter responden. Padahal faktor tersebut terkait dengan dukungan sosial dan merupakan hal yang menurut penelitian terdahulu berperan dalam keterkaitan stres dan self-disclosure di media sosial, termasuk Twitter. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk turut mengukur faktor tersebut.
Kata kunci: Self-disclosure, Stres, Twitter"
No copy data
No other version available