Text
[SKRIPSI] HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI INDONESIA
ABSTRAK
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi, seperti T cells dan macrophages, akhirnya
membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain. Indonesiaadalah negara ketiga dengan kasus HIV terbanyak ketiga di Asia Pasifik. Data
menunjukkan terdapat 640 ribu orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) dantingkat prevalensi Indonesia 0,4. Mayoritas dari ODHA adalah pekerja seks dan
pengguna jarum suntik yang tidak steril. Dengan masih adanya stigma di dalammasyarakat terhadap ODHA, hal tersebut memengaruhi kualitas hidup mereka.
Salah satu faktor yang ditemukan yang memengaruhi kualitas hidup di beberapapenelitian sebelumnya pada pasien-pasien penyakit kanker, acute coronary
syndrome, dan type 2 diabetes adalah dukungan yang diterima oleh pasien tersebut dari lingkungan sekitarnya. Hal tersebut disebut sebagai persepsi dukungan sosial.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara hubungan persepsi dukungan sosial dengan kualitas hidup pada orang
dengan HIV/AIDS di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode korelasional dengan melibatkan 59 responden dengan HIV/AIDS, dengan
menggunakan teknik snowball sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Social Provisions Scale (SPS) dan WHOQOL-BREF HIV, yang telah terbukti memiliki
reliabilitas yang baik dan memenuhi seluruh kriteria validitas. Pengisian kuesioner dilakukan dengan menggunakan google form.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dukungan sosial dengan seluruh domain kualitas hidup
(r=0,391-0,432, p-value < 0,05) pada ODHA di Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi persepsi dukungan sosial ODHA, akan semakin tinggi pula
kualitas hidup yang dimilikinya. Jika ditinjau berdasarkan dimensi persepsi dukungan sosial yang berkorelasi, didapatkan hasil: dimensi attachment berkorelasi
dengan seluruh domain kualitas hidup kecuali domain fisik; dimensi social integration berkorelasi dengan seluruh domain kualitas hidup; dimensi reassurance
of worth berkorelasi dengan seluruh domain kualitas hidup; dimensi reliable alliance berkorelasi dengan domain fisik, kemandirian, sosial, dan lingkungan;
dimensi guidance berkorelasi dengan domain psikologis, kemandirian, sosial, dan lingkungan; dimensi opportunity for nurturance berkorelasi dengan domain fisik, psikologis, kemandirian, sosial dan lingkungan.
No copy data
No other version available