Text
[TESIS] "RANCANGAN INTERVENSI REENTRY TRAINING PADA THIRD CULTURE KIDS BERKEWARGANEGARAAN INDONESIA Berdasarkan Studi tentang Identitas Cultural Marginality, Cultural Intelligence dan Perceived Parental Support"
"ABSTRAK
Third Culture Kids (TCK) merupakan istilah yang digunakan pada individu yang
menghabiskan usia 0 -18 tahun di berbagai negara selain negara asalnya mengikuti
perpindahan orang tua mereka. Pada TCK, tidak jarang mereka kembali menetap
di negara asalnya. ‘Reentry’ merupakan proses yang dilalui individu ketika mereka
menetap kembali di negara asal setelah menetap di negara asing. Berdasarkan data
awal yang dilakukan pada tiga orang TCK Berkewarganegaraan Indonesia (WNI),
reentry kerap menjadi proses yang berat pada TCK dan dapat mengakitbakan TCK
mengalami reentry stress seperti depresi dan rasa kesepian. Penelitian ini dilakukan
untuk memahami bagaimana proses reentry terjadi pada TCK WNI melalui studi
pada cultural marginality, cultural intelligence dan perceived parental support.
Pendekatan mixed method dengan analisis deskriptif pada kuantitatif dan analisis
tematik pada kualitatif dilakukan pada penelitian ini. Peneliti melakukan
penyebaran kuesioner secara daring dan terdapat 31 responden berusia 19 – 33
tahun yang berpartisipasi dalam studi tersebut. Kategorisasi dilakukan untuk
mengetahui karakteristik TCK yang mengalami kesulitan dalam reentry dan rentan
dalam mengalami reentry stress. Berdasarkan data yang didapatkan, TCK dengan
cultural marginality rendah (encapsulated), cultural intelligence rendah
mengalami kesulitan dalam proses reentry di Indonesia. Pada aspek perceived
parental support, diketahui bahwa dukungan yang dibutuhkan tidak harus datang
dari orang tua, TCK yang memiliki perceived parental support rendah dapat tetap
melalui proses reentry dengan baik jika mereka mendapatkan dukungan dan
penerimaan dari lingkungan mereka seperti dari teman, komunitas sesama TCK,
dsb. Hasil tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar dalam menyusun rancangan
intervensi yang difokuskan untuk dapat meningkatkan cultural marginality,
cultural intelligence dan perceived support yang mereka terima sehingga mereka
dapat melalui proses reentry mereka dengan optimal.
Kata kunci: Third culture kids, reentry, cultural marginality, cultural intelligence,
perceived-parental support"
No copy data
No other version available