Text
[SKRIPSI] Peranan Rumination Terhadap Pikiran Bunuh Diri Pada Mahasiswa Universitas Padjadjaan
ABSTRAK
Bunuh diri menjadi penyebab kematian terbanyak urutan ke-15 di dunia dan penyebab kematian kedua pada remaja dan dewasa awal. Kasus bunuh juga terjadi pada mahasiswa termasuk diantaranya mahasiswa Universitas Padjadjaran. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan bunuh diri dan pendeteksian risiko bunuh diri di Universitas Padjadjaran. Pikiran bunuh diri menjadi titik awal untuk mendeteksi risiko bunuh diri. Salah satu cara mendeteksi risiko pikiran bunuh diri yaitu dengan memahami karakteristik orang yang memiliki pikiran bunuh diri. Orang yang bunuh diri memiliki kecenderungan atau predisposisi kognitif yang khas salah satunya yaitu rumination. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rumination berasosiasi dengan pikiran bunuh diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rumination berperan terhadap pikiran bunuh diri pada mahasiswa di Universitas Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan pada 69 orang mahasiswa Universitas Padjadjaran (53 perempuan dan 16 laki-laki) yang memiliki pikiran bunuh diri dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimental berupa studi korelasional dengan metode analisis regresi. Penelitian ini menggunakan alat ukur Ruminative Response Scale dikembangkan oleh Nolen-Hoeksema (1991) yang telah mengalami adaptasi ke Bahasa Indonesia dan alat ukur yang dikonstruksi berdasarkan Adult Suicidal Ideation Questionnaire yang dikembangkan oleh Reynolds (1987). Pengambilan data dilakukan secara daring melalui Google Form. Data dianalisis dengan melakukan uji regresi, uji interaksi (variabel data penunjang), dan statistika deskriptif yaitu mean dan simpangan baku. Hasil penelitian menunjukkan adanya peranan yang signifikan dari rumination terhadap pikiran bunuh diri yaitu sebesar 12,9% (p-value 0,001). Sejarah memiliki pikiran bunuh diri, durasi pikiran bunuh diri dan frekuensi pikiran bunuh diri dalam beberapa bulan terakhir juga memperkuat hubungan rumination dengan pikiran bunuh diri. Hasil ini bisa dijadikan acuan bagi Universitas Padjadjaran untuk program pencegahan dan intervensi pikiran bunuh diri dengan menargetkan faktor risiko kognitif mahasiswa khususnya rumination individu.
Kata kunci: faktor risiko bunuh diri, mahasiswa, pikiran bunuh diri, rumination
No copy data
No other version available