Text
[SKRIPSI] Pengaruh Jumlah Teman Sebaya terhadap Perilaku Overimitasi pada Anak Prasekolah
ABSTRAK
Salah satu cara anak manusia mempelajari dan beradaptasi dengan lingkungannya adalah dengan mengamati dan meniru figur model. Namun, kecenderungan meniru dapat menyebabkan anak melakukan tindakan yang tidak relevan terhadap pencapaian tujuan atau dikenal dengan fenomena overimitasi. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa anak cenderung melakukan overimitasi terhadap perilaku model teman sebaya, terutama yang membentuk mayoritas, daripada dengan model berusia berbeda. Pada penelitian ini, dilakukan eksplorasi lebih lanjut mengenai jumlah teman sebaya yang dapat memengaruhi overimitasi pada anak secara signifikan.
Sebanyak 72 partisipan yang berdomisili di Jatinangor berusia empat hingga tujuh tahun dengan taraf perkembangan normal diamati perilakunya terhadap aparatus berupa Glass Ceiling Box setelah menonton video berisi teman sebaya yang memperagakan dua rangkaian perilaku, efisien dan tidak efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan rancangan repeated measures design untuk mengamati perubahan perilaku overimitasi anak terhadap penambahan jumlah teman sebaya sebagai model. Hasil penelitian, melalui Uji Wilcoxon Signed-Rank, menemukan bahwa perilaku overimitasi anak meningkat secara signifikan (T = 619.50, z = -4.556, p = 0.000, p < 0.001) setelah menyaksikan dua orang teman sebaya memperagakan perilaku yang tidak efisien. Pada penelitian ini ditemukan bahwa jumlah teman sebaya yang dapat memengaruhi perilaku overimitasi lebih sedikit dari penelitian sebelumnya. Temuan ini diduga berkaitan dengan lokasi penelitian yang dilakukan di Indonesia dengan budaya kolektivis di mana kesamaan dengan kelompok lebih dihargai daripada perbedaan individual. Hal ini mengindikasikan adanya variasi budaya dalam overimitasi yang berkenaan dengan konformitas terhadap mayoritas.
Kata kunci—overimitasi, teman sebaya, konformitas, anak prasekolah
No copy data
No other version available