Text
[SKRIPSI] Gambaran Mate Preferences Dan Marital Horizon Pada Dewasa Awal yang Belum Menikah Usia 25-30 Tahun.
"ABSTRAK
Semakin banyak dewasa awal yang menunda pernikahan karena memprioritaskan hal-hal lain seperti pendidikan dan karir. Hal ini mempengaruhi bagaimana individu memilih pasangan, seperti kriteria atau preferensi yang diinginkan. Pandangan terhadap pernikahan juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terkait pernikahan. Atas dasar tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data mengenai bagaimana preferensi dalam memilih pasangan dan pandangan terhadap pernikahan atau marital horizon pada dewasa awal yang belum menikah usia 25-30 tahun.
Penelitian ini menggunakan pendekatan non-eksperimental dan metode deskriptif. Alat ukur yang digunakan yaitu, mate preferences qustionnaire oleh Buss dan juga alat ukur marital horizon oleh Carroll, et al. Diperoleh sebanyak 141 responden dari kuesioner yang disebar secara online.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor saling tertarik dan cinta serta emosi stabil dan dewasa dinilai harus ada pada pasangan oleh dewasa awal yang belum menikah usia 25-30 tahun. Dapat diandalkan, latar belakang agama yang sama dan watak yang menyenangkan juga dinilai penting. Dimensi yang dianggap penting berfokus pada love dan dependable/stable. Ditemukan perbedaan antara jenis kelamin, perempuan lebih mementingkan status/resource sedangkan laki-laki good looks/health serta desire for home/children. Hal ini mendukung temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dan juga teori evolusi mengenai mate preferences.
Lebih dari setengah responden memandang pernikahan sebagai salah satu prioritas mereka saat ini. Usia ideal menikah berada pada usia 28,5 tahun. Usia ini dipilih karena dirasa sudah mencapai kedewasaan, serta mapan secara finansial. Kriteria kesiapan menikah yang dianggap perlu dan penting berfokus pada komponen interdependence, interpersonal competencies, family capacities, norm compliance dan independence. Hanya Komponen relationship experiences yang dianggap tidak perlu dan tidak penting. Individu tersebut, menekankan kepatuhan norma sebagai kriteria kesiapan menikah serta kesamaan agama dan religiusitas pada pasangan. Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat lebih lanjut bagaimana kaitan kedua hal tersebut.
Kata kunci: mate preferences, marital horizon, dewasa awal, pernikahan"
No copy data
No other version available