Skripsi
Diskursus Hak Asasi Manusia dalam pembentukan identitas Association Of Southeast Asian Nations (ASEAN): sebuah pandangan konstruktivis
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan hubungan dan relevansi yang dimiliki HAM dalam pembentukan identitas kolektif ASEAN. Identitas kolektif merupakan rasa menjadi bagian dari suatu kelompok/komunitas atau “kami”. Salah satu implikasi dari rasa kepemilikan tersebut adalah konstruksi kepentingan bersama untuk menjaga budaya bersama tersebut. Isu HAM merupakan salah satu isu yang memiliki hubungan saling mempengaruhi dengan proses tersebut, karena pemahaman dan kepentingan mengenai HAM merupakan bagian langsung dari identitas sosial aktor. Ketertarikan atas penelitian ini muncul atas pengamatan kritik keras yang diberikan oleh pihak-pihak eksternal terhadap perlindungan dan penegakan HAM di ASEAN. Penelitian ini akan mengeksplorasi hal tersebut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori formasi identitas kolektif sebagai pisau analisis utama. Teori yang dicetuskan oleh Alexander Wendt tersebut mengidentifikasikan empat variabel utama dalam pembentukan identitas kolektif, yaitu interdependensi, nasib yang sama, homogenitas, dan pengendalian diri. Hasil dari penelitian ini adalah tekanan yang diberikan dan direfleksikan oleh Self (ASEAN) dalam hubungannya dengan Others, yang ditimbulkan oleh isu HAM, mempengaruhi identitas Self dalam dua cara. Disatu sisi, mendukung internalisasi dan reproduksi identitas ASEAN karena para aktornya menyadari pentingnya identitas kolektif tersebut untuk melindungi identitas dan kepentingan individual mereka masing-masing. Sedangkan disisi lain, isu ini dapat menganggu legitimasi dan efektivitas identitas ASEAN dalam berinteraksi dengan Others.
Kata kunci : ASEAN Way, Formasi Identitas Kolektif, Hak Asasi Manusia.
No copy data
No other version available