Skripsi
Posisi tawar Republik Indonesia terhadap Freeport-Mcmoran Inc. dalam kasus negosiasi saham PT. Freeport Indonesia (2009-2017)
Indonesia sebagai aktor internasional sekaligus negara berdaulat yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ingin mengembalikan kedaulatan terhadap kekayaannya, sementara Freeport ingin mempertahankan apa yang sudah menjadi haknya setelah kontrak yang ditekennya dengan Indonesia. Di rentang tahun 2009 sampai 2017, peningkatan interaksi antara dua aktor ini terjadi untuk memutuskan kemana 51 persen saham berlabuh. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan gambaran terkait posisi tawar antara negara dengan aktor non negara dalam hubungan internasional yang merupakan dua aktor internasional yang memiliki karakter yang berbeda terkhusus pada kasus ini yaitu antara Republik Indonesia dengan Freeport-McMoran Inc. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik keeping records dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan hipotesis yang dikeluarkan oleh Theodore H. Moran terkait Bargaining Power antara negara dan swasta. Hipotesis tersebut membantu dalam mengukur kekuatan setiap aktor dari tiga karakter: karakter proyek, karakter host country, dan faktor eksternal. Hasil yang didapat pada penelitian ini dapat dilihat dari aktor mana yang lebih banyak memiliki posisi kuat pada hipotesis yang peneliti ambil dari Moran. Penelitian ini menunjukkan bahwa bagaimana Indonesia memiliki kekuatan yang sama dengan Freeport McMoran. Dari kategori karakter proyek, baik dari indikator jumlah investasi, ongkos yang dikeluarkan dalam proyek, diferensiasi produk, dan kecanggihan teknologi, Freeport memiliki kekuatan atas Indonesia. Untuk kategori karakter host country seperti kekuatan mobilisasi sosial, kemampuan birokrasi pemerintah, jumlah investasi asing, dan konsumen PTFI, Indonesia memiliki kekuatan di setiap indikator kecuali pada mobilisasi sosial. Dan pada kategori yang terakhir yaitu faktor eksternal yaitu stabilitas investasi dan persaingan perusahaan emas dunia, Indonesia memiliki kekuatan di keduanya.
Kata kunci : Indonesia, Freeport, Bargaining Power.
No copy data
No other version available