Skripsi
Analisis Pengendalian Kualitas Teh Hitam Dengan Statistical Proces Control (SPC) Pada PT. Perkebunan Tambi
PT Perkebunan Tambi merupakan salah satu perusahaan teh berupa
Perkebunan Besar Swasta. Perusahaan menghasilkan bahan baku sendiri,
kemudian diolah melalui proses produksi menjadi teh hitam yang siap
dikonsumsi. Perusahaan belum menerapkan metode khusus dalam pengendalian
kualitas. Pengendalian kualitas dilakukan dalam setiap proses yang dijalankan
yaitu proses penerimaan bahan baku, pelayuan, penggilingan dan fermentasi,
pengeringan, penjenisan, serta pengemasan dan penyimpanan, kemudian data
dimasukkan ke dalam check sheet. Pengendalian kualitas belum optimal karena
tingkat persentase produksi teh hitam kualitas I belum mencapai target yang
ditetapkan oleh perusahaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut adalah metode Statistical Process Control (SPC).
Penelitian ini menggunakan metode Statistical Process Control (SPC)
dengan control chartX . Sampel yang digunakan yaitu produksi teh hitam kualitas
I selama tahun 2013 – 2014. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh kajian
pelaksanaan pengendalian kualitas teh hitam pada PT Perkebunan Tambi UP
Tambi, pengendalian kualitas menggunakan X chart, dan memilih metode yang
paling efektif di antara keduanya. Pengolahan data dibantu dengan software
Minitab 17.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengendalian kualitas produk
pada PT Perkebunan Tambi UP Tambi tahun 2013-2014 menunjukkan average
atau Central Line (CL) yang berarti rata – rata persentase jumlah teh hitam
kualitas I yang dicapai oleh perusahaan selama tahun 2013-2014, yaitu sebesar
50.57%. Upper Control Limit (UCL) dan Lower Control Limit (LCL) yaitu masing
– masing sebesar 55.35% dan 45.78%. Terdapat 20 titik yang berada di antara
daerah CL dan control limit, atau sebesar 41.67%. Sedangkan 28 titik berada di
luar batas kendali atas maupun bawah, yaitu dengan masing – masing jumlah titik
yang berada di atas UCL sebanyak 13 titik dan 15 titik berada di bawah LCL.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa proses berada di luar kendali. Pengendalian
kualitas dengan SPC lebih efisien karena dapat memvisualisasikan kondisi rata –
rata fluktuasi proses terhadap pemusatan dan mencari sebab dari masalah yang
terjadi untuk menghilangkan variasi khusus sehingga proses berjalan stabil,
pencapaian target perusahaan, dan peningkatan kualitas.
Kata
No copy data
No other version available