Skripsi
Gerakan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng dalam Melawan Pembangunan PT. Semen Indonesia di Rembang
Hadirnya PT. Semen Indonesia ke Rembang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Tegaldowo terkait ancaman rusaknya ekologis Pegunungan Kendeng. Masyarakat desa tersebut mencoba melawan dengan bersatu membentuk sebuah gerakan yang dinamakan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Penelitian ini menggunakan teori tahapan gerakan sosial Christiansen yang bertujuan untuk menganalisis proses gerakan JMPPK dalam melawan pembangunan PT. Semen Indonesia melalui tahapantahapan gerakan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dengan para anggota JMPPK, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perlawanan JMPPK terhadap pembangunan PT. Semen Indonesia hanya melewati dua tahapan, yakni emerge dan coalescene yang diawali dengan munculnya keresahan kolektif terhadap rencana pembangunan PT. Semen Indonesia yang diinisiasi beberapa masyarakat, kemudian gerakan ini melakukan aksi protes, doa bersama, aksi teatrikal, audiensi ke berbagai instansi pemerintahan yang relevan, berjejaring, serta melakukan gugatan di pengadilan. Melalui strategi-strategi yang dilakukan, JMPPK telah mampu membuat perbedaan yang dilihat dari capaian advokasi yang mereka dapatkan dan mendorong perubahan bagi pihak perusahaan. Ketika melihat gerakan sosial, penting untuk melihat bahwa tahapan gerakan sosial Christiansen tidak selalu berlaku untuk setiap gerakan sosial. Dalam hal ini JMPPK tidak masuk ke dalam tahap bureaucratization secara sempurna. Selain itu, terdapat faktor penghambat yang dilalui oleh JMPPK, mulai dari melewati kasus hukum, medan politik, pro kontra warga Desa Tegaldowo, dan kriminalisasi warga.
Kata kunci : gerakan sosial, pembangunan pabrik semen, JMPPK.
No copy data
No other version available