Skripsi
Analisis Pengendalian Persediaan Tepung Terigu Merk Segitiga Biru menggunakan Metode EOQ : studi pada Tip Top Swalayan Pondok Bambu, Jakarta Timur
Persediaan merupakan barang-barang atau bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi pada sistem manufaktur, proses pemasaran pada sistem distribusi, proses konsumsi pangan pada sistem rumah tangga ataupun yang digunakan untuk dijual dalam suatu periode tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kebijakan perusahaan dalam mengadakan pembelian bahan baku. Untuk menentukan jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) yang harus dimiliki perusahaan, serta mengetahui kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali (Re-Order Point). Metode kuantitas pemesanan kembali atau EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Ada dua keputusan dalam model pendekatan ini, yaitu seberapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli kembali (Replenishment Cycle) dan kapan perlu dilakukan pemesanan kembali (Reorder Point). Tip Top merupakan sebuah swalayan yang berbasis hukum Islam. Tip Top menjual barang seperti bahan makanan, peralatan, dan barang sehari-hari lainnya. Tepung terigu segitiga biru adalah salah satu fast moving items yang cukup laris. Oleh karena itu Tip Top selalu membutuhkan tepung terigu Segitiga Biru dalam jumlah yang cukup besar setiap harinya. Selama ini Tip Top belum menggunakan metode EOQ dalam mengendalikan persediaannya. Dari hasil analisis dengan membandingkan kebijakan yang dipakai perusahaan dengan penggunaan metode EOQ dalam mengadakan pembelian bahan baku diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode EOQ lebih optimal dibandingkan kebijakan perusahaan. Dengan perhitungan EOQ maka perusahaan hanya mengeluarkan biaya persediaan sebesar Rp. 1.110.453,-. lebih hemat dibandingkan total biaya persediaan yang harus dikeluarkan perusahaan dengan kebijakan yang dijalankannya yaitu sebesar Rp. 1.386.000,- dengan 3 kali pemesanan setiap bulannya dengan kuantitas pesan sebesar 2692 kg. Sejauh ini Kedai Indra belum menetapkan jumlah persediaan pengaman, dengan metode EOQ maka perusahaan harus mempunyai persediaan sebesar 13,643 kg di gudang. Dengan mempertimbangkan lead time diperoleh reorder point perusahaan saat persediaan sebanyak 47,903 kg.
Kata kunci : pengendalian persediaan, metode kuantitas pemesanan ekonomis, persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, optimalisasi biaya.
No copy data
No other version available