Skripsi
Therapeutic Community bagi Penyalah Guna Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif NAFZA
Penelitian skripsi ini di latarbelakangi oleh fenomena semakin meningkatnya jumlah penyalah guna NAPZA di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan NAPZA akibat dari para penyalah guna nya menimbulkan permasalahan yang semakin mengkhawatirkan. Permasalahan ini tidak dapat diselesaikan sendiri, perlu adanya bantuan yang diberikan oleh unit rehabilitasi NAPZA sebagai tempat mereka mendapatkan pertolongan melalui metode Therapeutic Community. Therapeutic Community memiliki beberapa fase yang harus dilalui yaitu fase induction, fase primary, fase re-entry, dan fase after care. Metode ini membantu mereka mengembalikan nilai-nilai yang telah lama hilang serta menciptakan gaya hidup baru yang lebih sehat dengan membantu sesamanya dan dirinya sendiri.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan mengenai bagaimana metode Therapeutic Community yang dijalankan oleh unit rehabilitasi NAPZA untuk membantu penyalah guna pulih dari ketergantungannya. Rumah Palma dipandang sebagai unit rehabilitasi yang berhasil membantu para penyalah guna untuk pulih dari ketergantungannya dengan mengembalikan nilai serta gaya hidup baru dalam dirinya. Fokus penelitian ini terdiri dari empat aspek yaitu pelaksanaan fase induction, fase primary, fase re-entry, dan fase after care dalam Therapeutic Community.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini ialah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui pengamatan di lapangan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan dengan pertimbangan keterkaitan informan dengan fokus penelitian dan pengetahuan yang dimiliki informan sehingga terpilih menjadi 7 orang informan. Teknik analisis data melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan metode Therapeutic Community yang dilaksanakan oleh Rumah Palma dalam membantu para penyalah guna NAPZA untuk pulih dari ketergantungan dapat dikatakan sudah baik. Hal ini karena komponen dalam keempat fase dalam Therapeutic Community telah dijalankan. Namun kekurangannya ialah dalam kegiatan dalam mengembalikan nilai-nilai kehidupan yang telah hilang akibat dari penggunaan NAPZA yang terdapat pada unwritten philosophy (UP). Nilai-nilai ini diterapkan pada kegiatan morning meeting dan akan di jadikan sebuah Theme of The Day (TOTD) untuk membantu mengurangi perilaku menyimpang residen ketika dalam rehabilitasi, sehingga nilai-nilai tersebut tidak dipergunakan semaksimal mungkin. Hasil dari penelitian tersebut, penulis memberikan saran untuk pemberian pemahaman melalui seminar mengenai Unwritten Phylosiphy dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mampu menerapkan nilai tersebut sebagai proses perubahan perilaku yang dilaksanakan satu minggu sekali di Rumah Palma.
Kata Kunci : Rehabilitasi NAPZA, Therapeutic Community
No copy data
No other version available