Skripsi
Dualisme Kepemimpinan dalam Pemerintahan Nagari Studi Tentang Kepemimpinan Wali Nagari dan Niniak Mamak pada Masa Reformasi di Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat
Penelitian ini berjudul “Dualisme Kepemimpinan dalam Pemerintahan Nagari Studi Tentang Kepemimpinan Wali Nagari dan Niniak Mamak pada Masa Reformasi di Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat” penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis mengenai dualisme kepemimpinan dalam pemerintahan nagari, dimana dalam suatu nagari memiliki dua orang pemimpin yaitu pemimpin pemerintahan secara formal dan pemimpin pemerintahan adat atau pemimpin informal, kedua pemimpin tersebut memimpin masyarakat yang sama yaitu masyarakat Nagari Sungayang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam mengenai dualisme kepemimpinan dalam pemerintahan nagari tentang kepemimpinan Wali Nagari dan niniak mamak pada masa reformasi di Nagari Sungayang. Berdasarkan tujuan tersebut maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisisnya. Data diperoleh dari hasil penelitian melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara terhadap sejumlah informan. Penelitian yang dilakukan berdasarkan teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh Sartono Kartodirdjo, bahwa kepemimpinan dilatarbelakangi oleh tiga faktor yaitu kepribadian, sifat golongan, dan situasi kejadian. Maka pertama peneliti menganalisis kepemimpinan dari Wali Nagari studi kasus pada Bapak Izhar Rasyid selaku Wali Nagari Sungayang dan kepemimpinan H. Sainir Datuk Sanggono Dirajo selaku niniak mamak Nagari Sungayang. Kedua penulis juga menganalisa kenapa terjadinya dualisme kepemimpinan dalam Pemerintahan Nagari Sungayang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertama kepemimpinan Wali Nagari dan niniak mamak dalam menyelenggarakan pemerintahan Nagari Sungayang sudah berpengaruh, namun dalam kepemimpinannya niniak mamak memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan Wali Nagari. Kedua penyebab terjadinya dualisme kepemimpinan dalam pemerintahan nagari karena pada masa reformasi dengan konsep “babaliak banagari” adanya revitalisasi adat sehingga menguatkan kembali posisi niniak mamak sebagai pemimpin adat atau informal di nagari, dan Wali Nagari sebagai pemimpin pemerintahan formal di Nagari Sungayang. Kata Kunci : Dualisme, Kepemimpinan, Pemerintahan Nagari, Wali Nagari, Niniak Mamak
No copy data
No other version available