Skripsi
Dilema Indonesia antara Industri Rokok dalam Negeri dan Kerangka Kerja World Health Organization – Framework Convention on Tobacco Control (2010-2015)
Muhammad Izma Imansyah, Dilema Indonesia Antara Industri Rokok Dalam Negeri dan Kerangka Kerja World Heatlh Organization – Framework Convention On Tobacco Control (2010-2015). Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sikap Indonesia yang menolak meratifikasi kerangka kerja FCTC, selain itu posisi Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara yang belum meratifikasi kerangka kerja WHO-FCTC dari 38 negara di Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Sedangkan Indonesia sendiri dikenal sebagai negara dengan tingkat konsumsi dan produksi produk tembakau yang sangat tinggi, bahkan menempati posisi tiga besar di dunia. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan memberi gambaran, seperti apa bentuk dilema yang dihadapi dan apa saja faktor yang berpengaruh di dalamnya. Tidak hanya dilema dalam negeri saja tapi dilema di tingkat internasional terkait keberadaan WHO sebagai badan kesehatan dunia. Dengan teori dilema kerjasama sebagai landasan utama dan keamanan manusia sebagai konsep pendukung. Metode penelitian yang digunakan kualitatif deskpriptif. Yang didapat dari datadata wawancara/korespondensi, studi literatur, dan dokumen-dokumen lain yang terkait dilema Indonesia terhadap WHO-FCTC. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Indonesia memang mengalami dilema di dua sisi. Dilema di sisi internal meliputi permasalahan di bidang ekonomi dan kesehatan, sementara di lingkup eksternal hubungan kerjasama dengan WHO yang menjadi taruhannya. Dilema tersebut menjadi poin penting dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Indonesia. Walaupun memang memunculkan posibilitas masalah lain. Kata Kunci: WHO, FCTC, Kepentingan Nasional, Keamanan Manusia, Industri Tembakau.
No copy data
No other version available