Skripsi
Penggunaan Smartphone oleh Siswa Sekolah Dasar di SDN 090 Bandung terkait Peran Sosialisasi Sekolah dan Oran Tua
Penelitian ini mengenai penggunaan smartphone oleh anak sekolah dasar di SDN 090 Bandung, khususnya pada siswa kelas VI. Gejala ini berangkat pada kebijakan sekolah yang membolehkan siswa untuk membawa smartphone ke sekolah atas dorongan dari kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang e-learning dan pemanfaatan gawai dalam proses belajar. Skripsi ini menggambarkan peran sekolah dan orang tua terutama ibu, mensosialisasikan norma penggunaan smartphone pada anak usia sekolah dasar. Metode yang digunakan pada penelitian untuk skripsi ini adalah metode etnografi untuk menggambarkan peran agen sosialisasi terhadap anak. Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kepustakaan, wawancara, dan observasi kepada pihak sekolah, siswa, dan orang tua. Hasil penelitian pada sekolah maupun orang tua, menunjukkan bahwa masing-masing belum mampu memberikan pengawasan yang memadai, pun tidak memberikan batasan yang jelas mengenai penggunaan smartphone oleh anak sekolah dasar. Dapat disimpulkan bahwa orang tua maupun sekolah tak mampu memposisikan dirinya sebagai pengawas dan pengendali anak dalam penggunaan smartphone, sehingga anak seperti memiliki otonomi terhadap smartphone. Dengan kebebasan menguasai gawai itu, anak menjadi rentan mendapatkan efek negatif dari penggunaan smartphone, salah satunya adalah terkena gejala nomophobia. Gejala tersebut membuat anak menjadi tergantung kepada smartphone. Ketergantungan membuat anak menjadi sulit untuk fokus ke hal-hal yang sebenarnya penting bagi anak usia sekolah dasar, yakni belajar atau mengerjakan tugas sekolah, maupun berinteraksi dengan keluarga, lingkungan sosial terdekatnya. Di sekolah waktu luang untuk anak yang lazimnya digunakan untuk bermain di luar bersama teman-teman, atau bahkan membaca buku, sekarang habis hanya digunakan untuk mengakses dunia cyber. Meskipun penggunaan smartphone pada beberapa siswa sudah dimulai di dalam keluarga, tetapi menguatnya kecenderungan di atas merupakan akibat sampingan dari kebijakan pemerintah untuk e-learning di sekolah tanpa memperhatikan kesiapan fasilitas pendukung, sehingga mengandalkan pemakaian smartphone secara individual oleh siswa.
Kata kunci : siswa, smartphone, sosialisasi.
No copy data
No other version available