Skripsi
Kepentingan Australia Dan Indonesia Dalam Interaksi Kedua Negara Semenjak Kebijakan Operation Sovereign Borders (OSB) Oleh Australia Tahun 2013-2014
ABSTRAK JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL TAHUN 2015 ; Mela |Nurhidayati Syamsiyah 170210110013
Interaksi Australia dan Indonesia sering mengalami pasang surut pada beberapa isu. Isu pencari suaka yang sedang diatasi oleh pemerintah Australia di bawah pemerintahan Tony Abbott, ternyata mampu merubah interaksi Australia dan Indonesia menjadi konflik. Aksi-reaksi antara Australia dan Indonesia bermula ketika kebijakan strategis untuk menghalau kedatangan kapal pencari suaka atau yang dikenal dengan nama kebijakan “Operation Sovereign Borders” mulai dilaksanakan oleh pemerintah Australia, namun pelaksanaan kebijakan ini mendapat reaksi penolakan dari pemerintah Indonesia karena dinilai dapat mengancam kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka. Adanya perbedaan dalam pencapaian kepentingan antara Australia dan Indonesia yang pada satu titik tidak bisa bertemu dan kontradiksi menyebabkan interaksi kedua negara menjadi konflik. Oleh sebab itulah, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kepentingan Australia dan Indonesia dalam konflik kedua negara semenjak kebijakan Operation Sovereign Borders (OSB) dilaksanakan oleh pemerintah Australia pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan kerangka teoretis politik internasional dari K.J. Holsti, berkenaan dengan interaksi antarnegara yang berfokus pada kepentingan yang mendasari interaksi tersebut. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan dilandaskan pada tiga jenis kepentingan dari K.J. Holsti, yakni kepentingan untuk penyelamatan diri (self-preservation), kepentingan untuk mempertahankan daerah strategis (defense a strategic area), dan kepentingan untuk menjaga persatuan etnis, religi, atau kesatuan bahasa suatu negara. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus, di mana peneliti menggunakan tipe studi kasus eksplanatoris. Dari penelitian ini diketahui bahwa kepentingan Australia dalam konfliknya dengan Indonesia semenjak kebijakan OSB adalah menjaga integritas teritorial Australia dari ancaman kedatangan manusia perahu ke Australia dan menjaga keberadaan etnis Eropa di Australia dari ancaman kedatangan imigran non-Eropa ke Australia. Sedangkan kepentingan Indonesia adalah untuk menjaga integritas teritorial atau identitas fisik Indonesia agar para imigran dan pencari suaka yang ditolak masuk ke wilayah Australia tidak dikembalikan lagi ke Indonesia. Simpulannya, bahwa kepentingan Australia dan Indonesia seperti yang digambarkan dalam hasil penelitian adalah faktual dan sejalan dengan konsep kepentingan dari K.J. Holsti.
Kata Kunci: Kepentingan, Australia, Indonesia, Interaksi, Kebijakan Operation Sovereign Borders
No copy data
No other version available