Skripsi
Identitas Santri Dalam Facebook
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penanaman serangkaian nilai, atribut serta peran sebagai sebuah identitas santri di Pesantren Darussalam Desa Banyusari serta mendeskripsikan bagaimana santri membangun identitasnya dalam facebook. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi dalam menggali data. Adapun dalam membedah fenomena ini menggunakan pendekatan teori dramaturgi dari Erving Goffman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber nilai, atribut serta peran dari santri sebagai sebuah identitas adalah kitab kuning dan telah mengendap dalam kehidupan pesantren sehingga merupakan realitas yang mapan. Sedangkan dalam membangun identitasnya dalam facebook dilakukan oleh santri melalui foto yang diunggah, menulis status dan juga informasi pemilik akun. Keseharian santri menunjukkan lingkup kehidupannya terbagi tiga wilayah yaitu lingkup sesama santri, lingkup berhubungan dengan orang diluar santri termasuk kiai serta lingkup dalam facebook. Dalam pendekatan dramaturgi, facebook merupakan panggung depan dimana santri menampilkan diri untuk dilihat oleh lingkup pertemanan di dalamnya. Di satu sisi, santri membangun kesan dalam facebook yang menunjukkan identitasnya melalui atribut yang digunakan serta didukung oleh kegiatan yang ditunjukkan sebagai kegiatan pesantren dan setting tempat. Status yang ditulis pun tak lepas dari nilai-nilai yang ada di pesantren. Namun di sisi lain, santri dalam facebook juga melepaskan identitasnya dengan tidak mengindahkan atribut serta nilai pesantren. Dalam lingkup kehidupan yang bersentuhan dengan orang diluar santri, atribut serta nilai pesantren dipegang erat sebagai perwujudan identitas. Lingkup kehidupan sesama santri di pesantren inilah yang merupakan panggung belakang dimana terdapat hal yang ditutup-tutupi untuk ditampilkan kepada khalayak umum. Peneliti menyimpulkan bahwa identitas santri di pesantren serta identitas santri dalam facebook memiliki beberapa perbedaan mengingat santri menganggap facebook merupakan sarana yang bebas.
Kata kunci: identitas, santri, facebook, dramaturgi, Pesantren Darussalam
No copy data
No other version available