Skripsi
Respon Netizen Terhadap Kebijakan Sensor Internet oleh Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok
Masuknya era baru dalam berkomunikasi ditandai dengan adanya Internet. Internet memungkinkan informasi diproduksi dan diakses oleh semua yang memiliki akses internet dimanapun dan kapanpun. Di Tiongkok, yang mana merupakan pengguna Internet terbesar di dunia, penggunaan Internet tidak sebebas di belahan dunia lain. Pada tahun 1993 Tiongkok menerapkan sensor terhadap Internet yang menurut media Barat disebut sebagai The Great Firewall of China yang memblokade akses beberapa situs yang berada di luar daratanTiongkok serta Golden Shield Project yang memonitor setiap perilaku netizen di Tiongkok dalam menggunakan Internet. Lebih lanjut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan mikrointerpretasi dan makrointerpretasi dari sumber-sumber yang ditemukan dalam menganalisis respon netizen terhadap tertutupnya arus bebas informasi. Sebagai media komunikasi global, Internet, menawarkan informasi yang tidak terbatas. Namun ketika negara mengeluarkan kebijakan terhadapnya tentu respon yang diberikan beragam. Dalam penelitian ini, akan menjelaskan bagaimana para netizen merespon kebijakan itu dalam pendekatan komunikasi internasional khususnya aspek free flow of informations. Dengan menggunakan kerangka analisis respon Ole Holsti, dimensi respon netizen tergambarkan dengan bagaimana netizen mempersepsikan, mengekspresikan, dan bertindak terhadap kebijakan sensor Internet di Tiongkok. Netizen berpersepsi bahwa sensor menjadi ancaman atas kebebasan berekspresi dan beropini sehingga mereka mengekspresikannya dengan kekecewaan. Kemudian sebagai hasil dari proses mempersepsikan dan berekspresi, mereka melakukan tindakan terhadap kebijakan sensor sebagai upaya memperjuangkan free flow of informations. Kata kunci: Tiongkok, Komunikasi Internasional, Free flow of informations, Sensor Internet, Respon, Netizen.
No copy data
No other version available