Skripsi
Pelaksanaan Bimbingan Kemasyarakatan Klien Pemasyarakatan Bebas Bersyarat di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Klas I Bandung
Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan Bimbingan Kemasyarakatan Klien Pemasyarakatan Bebas Bersyarat di Balai Pemasyarakatan Klas I Bandung”. Dalam penelitian ini, penulis berupaya menggambarkan tentang proses pelaksanaan program bimbingan kemasyarakatan, khususnya pelatihan ketrampilan dilihat dari aspek proses pelayanan sosial. Program ini dilaksanakan karena melihat adanya fakta bahwa banyaknya warga binaan yang telah bebas kembali melakukan tindakan kriminal dikarenakan tidak memiliki ketrampilan untuk bekerja, dan sumber-sumber yang dapat membantu mereka mencapai hal tersebut. Adapun selanjutnya para klien pemasyarakatan bebas bersyarat mengikuti program pelatihan ketrampilan agar dapat mandiri, dan dapat menggunakan ketrampilannya untuk mendapatkan pekerjaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif agar dapat menggambarkan secara jelas tentang bagaimana proses pelaksanaan bimbingan kemasyarakatan yang oleh BAPAS Klas I Bandung. Hasil penelitian ini akan menggambarkan bagaimana proses pelaksanaan pelatihan ketrampilan yang ditinjau dari proses pelayanan sosial. Adapun proses yang dilakukan adalah assesment, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Para informan dalam penelitian ini adalah pihak yang mengetahui, dan berpartisipasi dalam proses pelaksanaan bimbingan kemasyarakatan. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, bimbingan kemasyarakatan tersebut digunakan sebagai upaya membantu keberfungsian sosial klien pemasyarakatan bebas bersyarat, serta untuk membantu mereka untuk mandiri. Proses pelaksanaan yang dilakukan ini dirasa efektif. Hal ini dilihat dari antusias klien pemasyarakan, jenis pelatihan, dan materi pelatihan yang diberikan. Adapun sejumlah kekurangan terkait pelaksanaan pelaksanaan pelatihan ketrampilan yang dilakukan BAPAS Klas I Bandung yaitu, pertama belum adanya instrumen evaluasi perkembangan klien pemasyarakat yang telah mendapatkan pelayanan. Kedua, belum memadainya tempat pelatihan ketrampilan. Pelatihan ketrampilan yang pada umumnya dilakukan di aula BAPAS Klas I Bandung yang dapat dikatakan tidak memiliki luas yang layak untuk mengadakan pelatihan ketrampillan. . Kata Kunci : Bimbingan Kemasyarakatan, Pelatihan ketrampilan, Klien Pemasyarakatan Bebas Bersyarat
No copy data
No other version available