Skripsi
Peranan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Partisipasi Memilih Masyarakat : studi kasus pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 di Jawa Barat
Dalam mewujudkan Pemilu yang profesional serta memiliki integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas, Indonesia memiliki Electoral Management Body yang menganut sistem “The Independent Model of Electoral Management” yang independen dan otonom dari pemerintah. Dalam kaitannya dengan partisipasi memilih, berdasarkan data dari KPU (2009), DPT tingkat Jawa Barat pada tahun 2014 yang berjumlah 33.045.082 Jiwa hanya menghasilkan presentase partisipasi memilih pada pilpres 2014 sebesar 72,60%. Sedangkan pada tahun 2009, presentase partisipasi pemilih diketahui sebesar 76,61% dengan DPT berjumlah 30.124.261 Jiwa. Penurunan tingkat partisipasi pemilih ini pun memunculkan sebuah keinginan dari berbagai pihak yang terlibat untuk memperbaiki dan meningkatkan partisipasi pemilih untuk pilpres selanjutnya. Dengan studi kasus di wilayah Jawa Barat, penelitian ini menjelaskan bagaimana peranan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan partisipasi memilih masyarakat di Jawa Barat pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2014. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mendapatkan hasil yang jelas dan mendalam agar peranan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat tersebut dapat dianalisis dan dijabarkan secara spesifik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa dalam meningkatkan partisipasi memilih masyarakat di Jawa Barat khususnya pada Pilpres 2014, KPU Jabar terbukti memiliki peranan penting dalam mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih. KPU Jabar telah terbukti menjalankan dua peranan penting yaitu pertama, peranan penguatan kelembagaan yang diantara lain dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas (Capacity Building KPU) PPK, PPS, KPPS dan memperkuat komunikasi juga keterbukaan Informasi KPU kepada publik, kedua ialah melakukan sosialisasi politik berupa melakukan sosialisasi tatap muka (face to face) dan melakukan sosialisasi melalui media.
Kata kunci : Electoral management body, peran komisi pemilihan umum, partisipasi memilih, penguatan kelembagaan, sosialisasi politik.
No copy data
No other version available