Skripsi
Dinamika Relasi Kekuasaan Dalam Program Pemberdayaan Penderes Sebagai CSR Unilever Di Kabupaten Pangandaran
Penelitian ini mengkaji tentang dinamika relasi kekuasaan dalam
pelaksanaan Program Pemberdayaan Penderes Kelapa sebagai aktivitas
Corporate Social Responsibility (CSR) Unilever di Pangandaran. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Metode tersebut
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan berfokus pada isu yang
diteliti. Penelitian ini menemukan bahwa Unilever melakukan program
pemberdayaan terhadap penderes di Pangandaran dalam kerangka CSR terhadap
pemasok. Pelaksanaan program ini dipicu oleh persoalan di internal rantai pasok,
yakni konflik laten antara para penderes dan SJA selaku bandar gula terbesar di
Pangandaran, dan juga pemasok utama untuk Unilever. Konflik itu menyebabkan
gangguan pada pasokan gula kelapa untuk Pabrik Kecap Bango milik Unilever.
Selain itu, program tersebut juga dilatarbelakangi oleh tuntutan dunia bisnis dalam
pelaksanaan CSR. Dalam pelaksanaan program itu, Unilever menjalankan praktik
kepengaturan yakni dengan melakukan tindak perwalian dan teknikalisasi
permasalahan. CSR itu sendiri menjadi praktik pendisiplinan bagi semua subjek
terlibat, terutama para penderes. kemudian Unilever, melalui LSM pelaksana
program, menjalankan agenda biopolitik dengan melakukan proses subjektifikasi,
sehingga para penderes dengan sendirinya mau menjalankan standar-standar
USAC, dan patuh pada Unilever. Namun relasi kekuasaan yang terjadi bukan
hanya kepengaturan saja. Konsekuensi relasi kekuasaan yang bersifat produktif
menyebabkan tumbuhnya kesadaran kritis penderes untuk melakukan perlawanan
pada kepengaturan itu. Perlawanan itu menyebabkan dampak yang besar bagi
keberlanjutan program pemberdayaan.
Kata kunci : Penderes, Unilever, CSR, Pemberdayaan, Relasi Kekuasaan,
Kepengaturan, Biopower, Subjektivitas
No copy data
No other version available