HUBUNGAN SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA DI DALAM KAWASAN KAMPUS UNPAD JATINANGOR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di dalam kawasan kampus Unpad Jatinangor. Berdasarkan observasi
peneliti, para pedagang kaki lima ini berjualan tanpa memiliki izin resmi dari pihak Unpad, namun dengan kenyataan tersebut peneliti tidak melihat bahwa
pedagang kaki lima ini dilarang berjualan di dalam kawasan kampus, yang terlihat adalah mereka dibiarkan saja oleh pihak Unpad. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara Pedagang kaki lima tersebut dapat bertahan sekian lama di tempat yang ia tidak miliki izinnya untuk berjualan, hubungan sosial seperti apa yang dijalin oleh para pedagang kaki lima dengan pihak Unpad agar dapat bertahan di tempat tersebut dan juga bagaimana hubungan sosial yang terjalin dengan sesama pedagang yang berjualan di dalam kawasan kampus, apakah hubungan sosial yang dijalani tersebut bersifat Asosiatif atau Disosiatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi dan analisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan sosial yang terjalin antara pedagang kaki lima dengan pihak Unpad bersifat asosiatif karena kedua belah pihak melakukan kerja sama dan tidak terlibat persaingan ataupun pertikaian begitu pula dengan hubungan sosial pedagang kaki lima dengan pedagang lainnya juga bersifat asosiatif, meskipun diantara pedagang terdapat persaingan dan sempat terjadi pertikaian namun hal tersebut saat ini sudah tidak terjadi lagi dan diantara keduanya terdapat akomodasi yang merujuk pada suatu keadaan.
No copy data
No other version available