Skripsi
KAPASITAS ADMINISTRATIF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG DALAM MELAKUKAN PELAYANAN VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING) HIV/AIDS
Skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis mengenai “Kapasitas Administratif Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung dalam Melakukan Pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) HIV/AIDS”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan layanan VCT yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung dalam memberikan pelayanan konseling dan tes secara sukarela terhadap orang yang ingin mengetahui status HIV-nya. Tujuan penelitian ini, penulis ingin melihat kapasitas administratif Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung dalam melakukan pelayanan VCT tersebut, karena keberhasilan suatu pelayanan yang diberikan didasarkan pula pada seberapa kemampuan Rumah Sakit dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Penelitian ini menggunakan teori kapasitas administratif yang dikemukakan oleh Ecorys dimana terdapat tiga elemen kapasitas administratif yaitu struktur, sumber daya manusia, serta sistem dan peralatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu studi pustaka dan penelitian lapangan (observasi dan wawancara) dengan teknik purposive untuk memilih informan. Untuk memvalidasi data, penulis menggunakan triangulasi sumber dan teknik, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas administratif Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung dalam melakukan pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) HIV/AIDS sudah cukup. Yang mana elemen struktur yang mencakup aspek legislasi, manajemen, dan kerjasama yang dianalisis oleh penulis dinilai masih kurang. Lalu Elemen sumber daya manusia yang mencakup aspek kompetensi, susunan kepegawaian, dan sumber daya yang dianalisis oleh penulis sudah cukup. Serta elemen sistem dan peralatan yang mencakup aspek teknologi informasi komunikasi (TIK) dan sistem informasi manajemen (SIM) dan aspek keuangan serta monitoring dan evaluasi yang penulis analisis juga dinilai cukup. Adapun saran yang diberikan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebaiknya dilakukan peninjauan kembali aturan yang menjadi landasan pelaksanaan VCT, meningkatkan kerjasama dengan stakeholder terkait, sebaiknya menambah jumlah konselor dan secara berkesinambungan meningkatkan kompetensi para petugas klinik VCT, serta memaksimalkan sosialisasi mengenai VCT dengan stakeholder terkait kepada masyarakat.
Kata kunci: Kapasitas Administratif, Pelayanan, VCT (Voluntary Counseling and Testing), dan HIV/AIDS
No copy data
No other version available