Skripsi
Kesiapan Anak Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam Menghadapi Proses Integrasi Ke dalam Masyarakat (Studi Kasus pada Anak Didik Residivis Dengan 1/3 (Sepertiga) Sisa Masa Tahanan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung)
Penelitian ini menggambarkan kesiapan anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. Hal ini akan terkait dengan proses pembinaan fisik, mental, dan sosial yang tengah dijalankan di LPKA serta masa perkembangan anak didik sebagai seorang remaja. Kesiapan bagi anak didik LPKA dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat diantaranya berupa kesiapan fisik, mental, dan sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi non-partisipasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 (tiga belas) orang yang terdiri dari pihak 5 (lima) orang pihak LPKA Kelas II Bandung, 3 (tiga) orang anak didik residivis dengan 1/3 sisa masa tahanan, dan 3 (tiga) orang anggota masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal informan anak didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal kesiapan fisik, mental, dan sosial anak didik akan saling mempengaruhi. Dalam hal kesiapan fisik, anak didik secara klinis dinyatakan sehat tanpa ada kecacatan tubuh dan gangguan pancaindera sehingga dapat menjalankan aktivitas tanpa alat bantu pertolongan atau penanganan khusus. Dalam hal kesiapan mental, hal yang perlu ditangani diantaranya kecemasan pada anak didik, ketidakstabilan emosi, dan masalah akan kepercayaan diri. Dalam hal kesiapan sosial, anak didik pada umumnya sudah terlibat dalam upaya penyesuaian diri dan sosial melalui kegiatan pembinaan di LPKA, namun hal yang perlu diperhatikan diantaranya kuantitas kunjungan keluarga, keterlibatan anak didik untuk memiliki peran tertentu dalam pembinaan, dan diketahui bahwa anak didik residivis cenderung sulit untuk terlibat dalam partisipasi sosial selepas keluar dari LPKA. Adapun solusi penanganan yang penulis ajukan adalah dalam bentuk pengadaan lembaga pemenuhan kebutuhan sosialisasi bagi mantan narapidana anak: solusi alternatif bagi anak deviasi dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. Kata Kunci : Remaja, Kenakalan Remaja, Residivis, Kesiapan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak
No copy data
No other version available