Skripsi
Pengembangan Kapasitas Relawan di Markas PMI Kabupaten Bogor
Penelitian ini menggambarkan bagaimana pengembangan kapasitas relawan di PMI Kabupaten Bogor. Hal ini terkait dengan tiga aspek pengembangan yaitu pengembangan pengetahuan, pengembangan sikap, dan pengembangan keterampilan dalam pengembangan kapasitas relawan di PMI Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, sedangkan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman wawancara serta pedoman observasi dengan teknik wawancara mendalam dan observasi non-partisipatif. Informan dalam penelitian ini melibatkan tiga orang dari pihak pelaksana dan dua orang dari pihak penerima manfaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan kapasitas yang dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Bogor berdasarkan pada aspek-aspek yang dibutuhkan oleh relawan yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Aspek-aspek tersebut dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Bogor dalam mengembangkan kapasitas relawan, agar kemudian diharapkan relawan mampu untuk meningkatkan kemampuannya dalam memberikan pelayanan pertolongan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengembangan kapasitas yang dilakukan oleh PMI Kabupaten Bogor melalui aspek-aspek yang dibutuhkan oleh relawan telah berhasil mengembangkan kapasitas relawan. Pertama aspek pengetahuan, menunjukkan bahwa relawan telah mendapat pembekalan pengetahuan mulai dari kepalangmerahan dan manajemen tanggap darurat bencana dengan penggunaan metode ceramah dan diskusi kelompok. Pada pelaksanaannya kurang mendapat hasil yang optimal karena rendahnya daya tangkap relawan dan metode pembelajaran yang lebih banyak menggunakan ceramah sehingga terjadi pada relawan. Kedua pada aspek keterampilan relawan mendapat keterampilan pertolongan pertama dan kemampuan bekerja sama yang didapat dari hasil dari perencanaan kegiatan. Pada pelaksanaannya, relawan telah menerima keterampilan pertolongan dan kemampuan bekerja sama. Pada pelaksanaannya ditemukan hambatan yaitu relawan yang lemah pada pengetahuan dasar akan sulit pada praktiknya, hasilnya sebagian relawan kurang optimal saat mengikuti pengembangan keterampilan. Ketiga, pengembangan sikap telah berhasil membentuk sikap relawan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Meningkatnya sikap disiplin, ramah, dan peduli seiring dengan diberikan pembekalan. Saran pada penelitian ini adalah “Workshop Pengembangan Metode Pembelajaran Bagi Fasilitator” kegiatan tersebut terfokus pada pengembangan dan perbaikan metode pembelajaran bagi fasilitator. Kata kunci: pengembangan kapasitas, organisasi pelayanan sosial, relawan
No copy data
No other version available