Skripsi
Kolaborasi dalam Peningkatan Penyediaan Air Bersih bagi Penduduk Kota Bandung : studi kasus pengembangan SPAM Regional Bandung Raya Wilayah Selatan
Skripsi ini membahas kolaborasi yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung dalam peningkatan penyediaan air bersih bagi penduduk Kota Bandung melalui pengembangan SPAM Regional Bandung Raya Selatan. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan Kota Bandung sebagai kota inti dari Pusat Kegiatan Nasional memiliki tingkat pelayanan penyediaan air minum yang masih dibawah target nasional, yaitu 74.2% dari 80%. Angka dari cakupan pelayanan air minum Kota Bandung saat ini juga masih berada di bawah target SDGs yaitu 100%. Pemerintah Kota Bandung melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan tingkat pelayanan air minum di Kota Bandung, salah satunya adalah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam melakukan pengembangan SPAM Regional Bandung Raya Selatan. Berdasarkan observasi awal, diketahui bahwa pengembangan SPAM Regional Bandung Raya Selatan mengalami keterlambatan dikarenakan adanya masalah dalam kolaborasi. Penelitian ini membahas kolaborasi melalui teori proses kolaborasi yang dikemukakan oleh Thomson dan Perry (2006). Terdapat 5 dimensi dari proses kolaborasi yang dikaji dalam penelitian ini, diantaranya adalah dimensi tata kelola, administrasi, otonomi organisasi, mutualitas, dan kepercayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana data dikumpulkan dengan cara penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara mendalam, dan penelitian kepustakaan melalui studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung belum berjalan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan oleh belum adanya sanksi yang dikenakan ketika pihak kolaborator melanggar perjanjian dan tidak terdapat pula sanksi jika kolaborator tidak dapat menyelesaikan pengembangan SPAM Regional Bandung Raya Selatan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Kemudian, dalam kolaborasi ini belum adanya pemantauan dari masing-masing pihak secara langsung. Dalam kolaborasi ini juga pemecahan masalah hanya dilakukan disaat kedua belah pihak memiliki masalah krusial.
Kata kunci : Kolaborasi, Air Bersih, Penyediaan Air Bersih, Sistem Penyediaan Air Bersih Regional.
No copy data
No other version available