Skripsi
Keberlanjutan Proyek Percontohan Biodigester Bantuan Asian Development Bank : studi pada Pasar Induk Gedebage Kota Bandung dan Peternakan Babakan Cinta Kabupaten Bandung
Skripsi ini adalah hasil penelitian penulis tentang “Keberlanjutan Proyek Percontohan Biodigester Bantuan Asian Development Bank (Studi Pada Pasar Induk Gedebage Kota Bandung dan Peternakan Babakan Cinta Kabupaten Bandung Barat). Penelitian ini dilatarbelakangi dari dua observasi proyek percontohan biodigester bantuan Asian Development Bank yang mengindikasikan dua hal berbeda. Proyek percontohan biodigester di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung mengalami stagnasi atau tidak berlanjut. Di sisi lain pelaksanaan proyek yang sama di Peternakan Babakan Cinta Kabupaten Bandung Barat masih tetap berlanjut. Riset ini bertujuan menganalisis sejauh mana kedua proyek percontohan tersebut dilaksanakan. Untuk menganalisis fenomena yang terjadi, penulis menggunakan konsep keberlanjutan (sustainability) proyek lembaga donor yang didasarkan pada penelitian McConville dan Mihelcic (2007) tentang syarat keberlanjutan yaitu, economic sustainability, environmental sustainability, dan social sustainability yang dijabarkan dalam tiga aspek yaitu socio-cultural respect, community participation, dan political cohesion. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif dari hasil pelaksanaan proyek. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan dengan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Informan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive dan snowball di lapangan yang dianalisis dan kemudian diuji keabsahannya dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan proyek percontohan biodigester belum memenuhi syarat keberlanjutan. Hal tersebut disebabkan oleh belum optimalnya peran dan fungsi stakeholder terkait (Pemerintah Daerah, masyarakat, dan LSM). Diantaranya, kurangnya partisipasi masyarakat, tidak adanya perubahan sikap positif masyarakat dalam mengelola sampah, lemahnya kepemimpinan dan kemampuan komunikasi dari LPTT selaku sub-konsultan, dan peran pemerintah daerah yang kurang mendukung pengoperasian biodigester, serta tidak adanya sumber finansial setelah intervensi lembaga donor berakhir. Penulis menyarankan bahwa pemerintah daerah harus dilibatkan secara aktif dalam sekarang pelaksanaan proyek bukan hanya menyepakati dan mengetahui perkembangan proyek dari laporan yang diterima. Kerjasama yang baik dari sub-konsultan dan pemerintah daerah merupakan kunci utama keberlanjutan proyek percontohan ini.
Kata kunci : Keberlanjutan Proyek, Biodigester, Pemerintah Daerah, Lembaga Donor.
No copy data
No other version available