Skripsi
Komunitas Celah-Celah Langit : penelitian auto etnografi mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan seni
Penelitian ini tentang kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan seni yang dilakukan oleh komuitas Celah-Celah Langit, Bandung. Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan seni tersebut dijalankan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode auto-etnografi, dimana penulis merupakan subjek penelitian, yaitu sebagai anak dari seorang seniman penggagas komunitas, sekaligus pelaku seni yang terlibat dalam aktivitas seni yang dilakukan komunitas. Penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat melalui aktivitas seni dengan pemaparan naratif atas pengalaman diri dalam mengamati dan terlibat langsung dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat melalui seni di Komunitas Celah-Celah Langit.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengandalkan refleksi atau ingatan masa kecil ketika penulis masih berperan sebagai pengamat dan ingatan saat penulis terlibat dalam aktivitas di Komunitas Celah-Celah Langit. Pengumpulan data juga didukung oleh wawancara dengan orang tua, khususnya Ayah yang berperan sebagai penggagas komunitas, wawancara dengan beberapa anggota komunitas, masyarakat yang terlibat, serta didukung pula oleh dokumen, dan arsip foto. Hasil penelitian menunjukan bahwa Komunitas Celah-Celah Langit melakukan proses pemberdayaan melalui pengembangan seni dengan tiga cara yaitu: Pertama, dengan menyediakan fasilitas fisik seperti: ruang pertunjukan, perpustakaan dan ruang diskusi. Penyediaan fasilitas fisik bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat untuk berkesenian dan juga sebagai sarana edukasi dan penyadaran. iv Kedua, fasilitas keterampilan seni, seperti pelatihan seni teater.Implikasi dari hubungan fungsional antara aktivitas seni teater dan upaya pemberdayaan masyarakat telah membentuk sebuah proses kreatif teater yang khas. Bisa dikatakan aktivitas teater yang dilakukan Komunitas Celah-Celah Langit merupakan suatu bentuk “teater pemberdayaan”. Ketiga, adalah pengembangan diri diluar seni sepertikesadaran budaya, kesadaran pendidikan dan kesadaran lingkungan. Semua proses tersebut pada akhirnya akan membuahkan hasil pemberdayaan masyarakat berupa berpengetahuan, berkesadaran dan hidup berdaya.
Kata kunci : Komunitas, Pemberdayaan Masyarakat, Kesenian, Teater.
No copy data
No other version available