Skripsi
Otakuism : studi identitas penggemar visual kei di Kota Bandung
Penelitian ini membahas tentang penggemar budaya populer Jepang di kota Bandung. Lebih spesifik lagi, penulis meneliti tentang identitas penggemar Visual Kei dan mengkaitkannya dengan konsep Otaku dari Jepang. Visual Kei sendiri merupakan salah satu budaya populer asal Jepang yang menggabungkan musik keras dengan gaya berpakaian androgini. Identitas kepenggemaran yang diteliti yakni meliputi fesyen dan bahasa yang digunakan oleh penggemarnya di kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam kelompok penggemar Visual Kei terdapat “kode” berupa fesyen dan bahasa yang menjadi pembeda dan bersifat khas bagi pemiliki kode tersebut. Kode adalah identitas utama bagi penggemar. Dan dalam identitas ini, fesyen dan bahasa yang dikenakan menjadi pembeda antara mereka yang menggemari Visual Kei dan yang tidak menggemari Visual Kei. Bahasa Jepang yang mereka kuasai dapat menjadi pintu untuk berkomunikas dengan idola mereka atau hanya mencari informasi tentang Visual Kei dari orang Jepang yang mereka temui. Kemudian dari segi fesyen, mereka dapat bergaya percis Visual Kei meskipun sekedar cosplay atau bahkan ada yang membuat fesyen tersendiri namun tetap terisnpirasi dari musisi Visual Kei dari Jepang. Tentang Otaku, di Jepang sendiri sebelum sesorang menjadi seorang Otaku, ada tahapan yang akan mereka lalui terlebih dahulu yaitu suki (suka), daisuki (sangat suka), dan yang terakhir adalah mania/otaku. Otaku Visual Kei di kota Bandung tergolong kepada tingkatan “Daisuki” dan “Mania”. Mereka menyukai Visual Kei sepenuh hati dan rela mengorbankan waktu serta tenaga untuk Visual Kei itu sendiri. Tetapi lain hal dengan otaku di Jepang yang terkenal anti sosial, otaku Visual Kei di Bandung masih memiliki kehidupan di luar aktivitas kepenggemaran mereka seperti bekerja dan menempuh pendidikan.
Kata kunci : Budaya Populer, Identitas Penggemar, Otaku, Visual Kei, Fesyen.
No copy data
No other version available