Skripsi
Kebijakan Luar Negeri Jerman untuk Bergabung dengan Perancis dalam Menyerang ISIS melalui Intervensi Militer ke Suriah Pasca Serangan Paris 2015
Intervensi yang dilakukan Jerman ke Suriah untuk menyerang ISIS menunjukkan bahwa Jerman telah membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan budaya tradisionalnya yang menahan penggunaan militer. Dengan dilakukannya intervensi ini juga akan mengancam keamanan nasional Jerman. Kebijakan Jerman ini mengundang ketertarikan bagi peneliti untuk mengetahui alasan-alasan yang mendorong kebijakan Jerman. Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan alasan-alasan pemilihan keputusan Jerman dalam intervensi ke Suriah melalui national role conception dari Holsti. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif J.W Creswell dengan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumen resmi. Penelitian ini menghasilkan temuan adanya faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Jerman. Faktor internal yang mempengaruhi kebijakan adalah kepentingan Jerman untuk menjaga keamanan nasional dan aliansinya, menepati janji solidaritas dengan Perancis, dan kepentingan ingin melindungi penduduk sipil Suriah. Sementara itu, faktor eksternal merupakan harapan Perancis setelah serangan paris terjadi. Perancis menginginkan Jerman lebih aktif dalam sistem internasional yang multipolar, meminta bantuan Jerman lewat Perjanjian Lisbon pasal 42 (7), dan meminta komitmen Jerman terhadap Perjanjian Lisbon. Penelitian ini pada akhirnya mengungkapkan bahwa kebijakan luar negeri diputuskan oleh Jerman untuk menyeimbangkan antara tuntutan dan budaya tradisionalnya dengan melakukan intervensi tanpa peran tempur yang aktif.
Kata kunci : Kebijakan Luar Negeri, Intervensi ke Suriah, National Role Conception, Serangan Paris, ISIS.
No copy data
No other version available