Skripsi
Peran Media Global dalam Proses Pembuatan Kebijakan Luar Negeri Inggris Terkait Krisis Rohingya
Media global kini telah memiliki pengaruh dan peran yang signifikan dalam hubungan internasional. Berkat kontribusi perkembangan teknologi komunikasi, media global mampu meliput dan memberitakan berbagai informasi ke penduduk di seluruh dunia. Tidak hanya itu, media juga dapat berperan dalam proses pembentukan kebijakan suatu negara, khususnya di saat terjadinya krisis kemanusiaan. Krisis Rohingya yang kembali meluap pada 25 Agustus 2017 mendapat perhatian signifikan dari media global dan kemudian menuai respon dari masyarakat internasional, salah satunya dari Inggris yang memutuskan untuk menghentikan bantuan militer ke Myanmar pada 19 September 2017 dan memutus kerjasama militer antara keduanya. Penelitian ini mengidentifikasi dan memaparkan peran media global dalam proses pembuatan kebijakan Inggris terkait penghentian bantuan militer ke Myanmar pada masa terjadinya krisis Rohingya. Peneliti menggunakan teori CNN Effect yang mendukung adanya peran media dalam proses pembuatan kebijakan negara dengan pendekatan policy-media interaction model dari Piers Robinson dalam mengidentifikasi peran media dengan menganalisis korelasi antara agendasetting dan media framing dari media terkait krisis Rohingya dengan policy uncertainty dalam pemerintahan Inggris. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan merujuk pada penjelasan Robert E. Stake. Dalam kasus ini, ditemukan bahwa media global, melalui empathy framing dan critical framing, mampu menggalang opini publik yang kemudian juga menekan pemerintahan Inggris, yang berada dalam kondisi policy uncertainty, untuk membuat kebijakan penghentian bantuan militer ke Myanmar.
Kata kunci : CNN Effect, Inggris, Krisis Rohingya, Media global, Proses pembuatan kebijakan.
No copy data
No other version available