Skripsi
Koordinasi Pelaksanaan Program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) di Kabupaten Bandung
Skripsi ini adalah hasil dari penelitian mengenai “Koordinasi Pelaksanaan Program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) di Kabupaten Bandung. Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kuantitas lanjut usia terlantar di Kabupaten Bandung yang semakin meningkat. Program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) sebagai salah satu alternatif yang solutif untuk meningkatkan taraf kesejahteraan lanjut usia terlantar. Namun program ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik karena masih terdapat lanjut usia yang mendapatkan dana bantuan dari program ini, yang tidak sesuai dengan kriteria program . Penyebab tidak sesuainya kriteria lanjut usia yang menerima dana bantuan tersebut, salah satunya berasal dari kurang berjalannya koordinasi antara Dinas Sosial Kabupaten Bandung dan pendamping lanjut usia dalam pelaksanaan program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) di Kabupaten Bandung. Teori yang digunakan sebagai acuan pedoman dalam penelitian ini adalah teori dari Stoner yaitu untuk mencapai koordinasi yang efektif diperlukan mekanisme dasar koordinasi yaitu meliputi the managerial hierarchy, rules and procedures dan dimensi yang terakhir planning and goal setting. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan berupa observasi nonpartisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Koordinasi pelaksanaan program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) di Kabupaten Bandung telah menjalankan mekanisme dasar koordinasi, namun masih belum berjalan secara optimal. Penyebabnya adalah, masih ditemukannya beberapa permasalahan dalam koordinasi itu sendiri. Komitmen dari masing-masing pihak baik itu dari koordinator maupun pendamping masih kurang optimal, komunikasi dilakukan hanya sebatas formalitas yaitu mengandalkan laporan bulanan saja, dan kurang menggunakan media koordinasi yaitu rapat koordinasi yang tidak terjadwal secara berkala, serta kurang memperhatikan aturan dan buku pedoman program sehingga menjadi penyebab koordinasi kurang berjalan dengan baik. Sebaiknya Dinas Sosial Kabupaten Bandung lebih meningkatkan komunikasi secara intensif dengan pendamping, mencegah terjadinya miss communication. Kata Kunci: Lanjut Usia Terlantar, Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT), Koordinasi
No copy data
No other version available