Skripsi
Perencanaan Penetapan Lokasi Kawasan Siap Bangun (KASIBA) Kutawaringin oleh Bidang Pengembangan Kawasan pada Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan (DISPERTASIH) Kabupaten Bandung
Skripsi ini adalah hasil dari penelitian mengenai “Perencanaan Penetapan Lokasi Kawasan Siap Bangun (Kasiba) Kutawaringin oleh Bidang Pengembangan Kawasan pada Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Bandung”. Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah mengenai rencana yang dihasilkan yang tidak mengacu pada kebijakan Kasiba, dan tidak didukungnya atau terdapat kendala dari berbagai pihak eksternalnya seperti isu penghapusan Kasiba dan terdapat tumpang tindih kegiatan pembangunan pada tanah yang telah direncanakan. hal ini semakin mempertanyakan kepentingan dan kebutuhan akan pembangunan Kasiba dipertanyakan. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis bagaimana perencanaan penetapan lokasi Kawasan Siap Bangun (Kasiba) Kutawaringin yang dilakukan oleh Bidang Pengembangan Kawasan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan (Observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi). Teknik analisis data dengan cara reduksi dara, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk teknik keabsahan data penulis menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan penetapan lokasi Kawasan Siap Bangun (Kasiba) Kutawaringin oleh Bidang Pengembangan Kawasan pada Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Bandung bahwa perencanaan Kasiba sudah dilakukan dengan baik. Terdapat 6 dari 9 langkah yang sudah dilakukan dengan baik, namun masih terdapat 3 langkah perencanaan yang dilakukan dengan tidak baik. Ketiga langkah ini menurut penulis merupakan penyebab dari masalah yang ada dan memiliki kaitan yang cukup banyak terhadap langkah lainnya. Pertama adalah penetapan tujuan yang tidak mempehitungkan kemampuan dan kemauan PNS untuk membeli rumah sehingga kebutuhan dan alasan pembangunan Kasiba tidak kuat. Kedua yaitu mengenai kendala yang ada saat ini mengenai isu penghapusan Kasiba belum memiliki solusi dan penyebabnya kembali lagi pada alasan dibangunnya Kasiba ini tidak kuat sehingga bisa saja nantinya hanya menjadi perumahan saja. Ketiga yaitu Dan yang ketiga yaitu mengenai alternatif atau kegiatan pendukung yang terpilih. Sangat disayangkan adalah tidak adanya mekanisme evaluasi yang dilakukan dari Dispertasih atas pencarian kegiatan pendukung yang dilaksanakan oleh konsultan. Sehingga kegiatan pendukung yang ditetapkan mengalami kesalahan. Kata Kunci: Perencanaan, Kasiba, Kawasan
No copy data
No other version available