Skripsi
Rumah dan Pendapatan pada Masyarakat Permukiman Padat Kebon Kacang
Penelitian ini memperlihatkan bagaimana sebuah rumah dalam permukiman padat
penduduk berubah bentuknya dari sebagai tempat tinggal menjadi sebuah alat bagi
masyarakatnya untuk mendapatkan penghasilan. Penelitian ini mengambil lokasi di Kebon
Kacang, Jakarta Pusat, permukiman yang sudah ada dari zaman Belanda hingga saat ini.
Lokasinya strategis, dekat dengan salah satu kawasan bisnis (CBD) terpenting di DKI Jakarta
sekarang,
Penelitian ini menggunakan pendekatan biografi atau riwayat ruang kota, dengan
memanfaatkan studi Lea Jellinek tentang masa lalu Kebon Kacang. Kedekatan Kebon
Kacang dengan CBD berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pekerja di sekitar CBD
itu, dalam hal tempat tinggal dan makanan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut,
penduduk Kebon Kacang memilih untuk berlomba-lomba memanfaatkan ruang dan
bangunan milik mereka untuk mendapatkan keuntungan dari pasar yang tumbuh di
sekitarnya. Bentuk pemanfaatan ruang dan bangunan adalah rumah sewa atau tempat usaha
rumahan,dan lahan parkir. Para pemilik yang menjadikan rumah atau lahan sebagai asset.
Menghadapi beberapa permasalahan sosial, seperti hubungan antar tetangga yang semakin
transaksional, bertambahnya gangguan keamanan akibat semakin banyak pendatang yang
kurang saling mengenal, kebisingan dan kemacetan lalu lintas, serta rasa ketidaknyamanan
warga. Selain itu bertambah pula ancaman musibah fisik seperti kebakaran dan kebanjiran
akibat dari semakin padatnya permukiman tersebut.
Kata Kunci
Kebon Kacang, Rumah, Permukiman Padat Penduduk
No copy data
No other version available