Manuscript
PERBEDAAN GAYA YANG DIHASILKAN OLEH DIAMETER KAWAT DAN JARAK AKTIVASI YANG BERBEDA PADA FINGER SPRING
Pendahuluan: Salah satu kunci keberhasilan perawatan ortodonti adalah
mengaplikasikan gaya optimum dari finger spring sehingga terjadi pergerakan
gigi yang efektif. Gaya optimum untuk pergerakkan tipping adalah 35-60 g, besar
gaya yang dihasilkan bergantung pada diameter kawat dan jarak aktivasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gaya yang dihasilkan oleh
finger spring berdasarkan diameter kawat 0,5 dan 0,6 mm dengan jarak aktivasi 1,
2, dan 3 mm. Metode: Penelitian eksperimental murni laboratorium dengan
sampel 36 finger spring, dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, 2 variasi diameter
kawat, dan 3 variasi jarak aktivasi (desain faktorial 2×3), dengan 6 replikasi tiap
kelompok. Setiap sampel dipasang pada Universal Testing Machine Shimadzu
AGS 5kNX lalu dilakukan penarikan 1, 2, dan 3 mm, gaya yang terbaca pada
monitor dicatat. Hasil: Hasil analisis dengan uji Anova (p-value = 1,84E-18 <
0,05) menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada 6 perlakuan, yaitu
diameter kawat 0,5 mm jarak aktivasi 1 mm, 2 mm, 3 mm dan diameter kawat 0,6
mm jarak aktivasi 1 mm, 2 mm, 3 mm. Uji lanjutan (post hoc) dengan uji t
independen menunjukkan tidak seluruh perbedaannya signifikan, yaitu antara
finger spring diameter 0,5 mm jarak aktivasi 2 mm dan diameter 0,6 mm jarak
aktivasi 1 mm. Simpulan: Gaya yang dihasilkan oleh finger spring dengan
diameter kawat yang sama pada jarak aktivasi berbeda dan gaya yang dihasilkan
oleh diameter kawat yang berbeda pada jarak aktivasi yang sama menghasilkan
perbedaan gaya yang bermakna.
Kata kunci: Peranti Ortodonti Lepasan, Finger Spring, Gaya
No copy data
No other version available