Manuscript
TATALAKSANA GANGGUAN NEUROSENSORI PASCA BILATERAL SAGITTAL SPLIT OSTEOTOMY (RAPID REVIEW)
Pendahulan: Gangguan neurosensori merupakan salah satu komplikasi yang dapat
terjadi pasca prosedur bilateral sagittal split osteotomy (BSSO) dalam merawat pasien
dengan deformitas dentofasial pada mandibular. Penatalaksanaan gangguan
neurosensori yang tepat diperlukan dalam mempercepat proses penyembuhan
gangguan neurosensori dan untuk menghindari komplikasi lanjutan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pilihan tatalaksana gangguan neurosensori
pasca bilateral sagittal split osteotomy (BSSO) Metode: Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode rapid review yang mengacu pada tinjauan literature
secara sistematis yang berpedoman berdasarkan Preferred Reporting Items for
Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). Pencarian literatur dilakukan
menggunakan PubMed, CINAHL, Science Direct dan Cochrane. Hasil: Penapisan
literatur menghasilkan sebelas artikel yang diantaranya menggunakan sepuluh artikel
metode Randomized Clinical Trial dan satu artikel metode retrospective study. Artikel
yang didapatkan sesuai dengan kriteria inklusi, eksklusi dan telah dilakukan penilaian
kualitas artikel. Pada proses ekstraksi data didapatkan tatalaksana yang digunakan
untuk mempercepat proses penyembuhan gangguuan neurosensori yaitu diantaranya
penggunaan Low-Level Laser Therapy (LLLT), Vitamin B12 dan penggunaan PRF.
Kesimpulan : Tatalaksana gangguan neurosensori pasca BSSO yang digunakan
adalah laser berdaya rendah atau Low-Level Laser Therapy (LLLT), Vitamin B12, dan
Platelet Rich Fibrin
Kata Kunci: gangguan neurosensori, bilateral sagittal split osteotomy, tatalaksana
No copy data
No other version available