Thesis
Perbedaan nyeri otot pengunyahan dan pergerakan mandibula sebelum dan setelah radioterapi pada penderita karsinoma sel skuamosa rongga mulut
BSTRAK
Pendahuluan : Karsinoma sel skuamosa merupakan bentuk yang paling umum dari
kanker rongga mulut. Akibat pertumbuhan massa tumor yang merusak otot, otot
berkontraksi sehingga terjadi nyeri dan keterbatasan pembukaan mulut. Radiasi
menyebabkan inflamasi dan fibrosis yang akhirnya menghasilkan kontraktur dan
trismus pada otot pengunyahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
perbedaan nyeri otot pengunyahan dan pergerakan mandibula sebelum dan setelah
radioterapi pada penderita karsinoma sel skuamosa rongga mulut. Metode :
Penelitian ini bersifat pre eksperimental dengan rancangan one grup pretest-posttest
menggunakan uji beda Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%. Empat belas
penderita karsinoma sel skuamosa rongga mulut di instalasi radioterapi RSUP Dr.
Hasan Sadikin dimasukan sebagai subjek penelitian dengan menggunakan tehnik
purposive sampling. Kemudian dilakukan pemeriksaan nyeri palpasi otot temporal dan
masseter yang dinilai menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) serta mengukur
pergerakan mandibula arah vertikal dan lateral berdasarkan maximum interincisal
opening (MIO) sebelum dan 40 hari setelah siklus radioterapi selesai. Hasil : Sebagian
besar subjek merasakan nyeri ringan pada otot temporal dan masseter sebelum
radioterapi dan terdapat penurunan intensitas nyeri 40 hari setelah radioterapi
dengan nilai-p>0,005 yaitu otot temporal (p=0,317) dan otot masseter (p=0,102).
Pergerakan mandibula dari arah vertikal dan lateral menunjukkan penurunan
bukaan mulut 40 hari setelah radioterapi selesai dengan nilai p
No copy data
No other version available