Manuscript
Intake of Foods Containing Phosphorus and Oral Cavity Conditions in Menopause and Non-Menopause Groups
Pendahuluan: Menopause merupakan kondisi berhentinya siklus
menstruasi yang terjadi pada wanita. Dampak terjadinya menopause yaitu defisiensi
estrogen yang dapat menyebabkan kerentanan jaringan periodontal dan penurunan
laju saliva. Kondisi tersebut memengaruhi kesehatan rongga mulut seperti penyakit
periodontal, plak, kalkulus, gangguan mukosa mulut, dan Burning Mouth Syndrome
(BMS). Fosfor bekerja dalam metabolisme tulang bersamaan dengan kalsium pada
rasio seimbang. Asupan fosfor tidak seimbang memengaruhi kondisi rongga mulut
seperti gingivitis, karies, dan hypoplasia email atau dentin. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui asupan makanan yang mengandung fosfor dan gambaran kondisi
rongga mulut pada kelompok menopause dan non-menopause. Metode: Jenis
penelitian ini adalah deskriptif observasional. Sampel diambil terdiri dari 39 wanita
menopause dan 53 wanita non-menopause. Penelitian dilakukan dengan
pengamatan rongga mulut secara langsung dan wawancara tatap muka berdasarkan
kuesioner kondisi rongga mulut dan Food Frequency Questionnaire (FFQ) Hasil:
Wanita menopause lebih banyak mengalami masalah kesehatan rongga mulut yaitu
pada plak, kalkulus, xerostomia, BMS, resesi gingiva, gusi merah terang, nyeri gigi,
dan gigi goyang. Permasalahan rongga mulut tertinggi yaitu gigi berlubang pada
94,87% wanita menopause dan 75,47% wanita non-menopause. Rerata asupan
fosfor wanita menopause yaitu 936,54 mg dan wanita non-menopause 1068,68 mg.
Simpulan: Permasalahan rongga mulut lebih banyak dialami wanita menopause
dibanding wanita non-menopause dengan persentase tertinggi yaitu pada gigi
berlubang dan terendah BMS. Wanita menopause dan non-menopause memiliki
kategori tinggi pada asupan fosfor dengan rerata lebih rendah pada wanita
menopause.
Kata kunci: Wanita menopause dan non-menopause, kondisi rongga mulut, asupan
fosfor
No copy data
No other version available