Manuscript
Evaluasi Peresepan Antibiotik dengan Metode Gyssens pada Kasus Abses Periapikal Pasien Anak di RSGM Unpad
Pendahuluan: Antibiotik merupakan obat yang diresepkan untuk mengatasi penyakit
infeksi bakteri. Peresepan antibiotik yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap
penggunaan antibiotik yang tidak rasional, sehingga menimbulkan dampak negatif,
salah satunya adalah resistensi antibiotik. Salah satu penyakit infeksi bakteri yang
membutuhkan perawatan antibiotik adalah abses periapikal. Tujuan: Tujuan
penelitian ini yaitu mengevaluasi peresepan antibiotik pada kasus abses periapikal
pasien anak di RSGM Unpad. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
retrospektif dengan desain cross sectional serta dilakukan analisis dengan alur
Gyssens. Metode Gyssens merupakan metode kualitatif yang umum digunakan untuk
mengevaluasi peresepan antibiotik dengan 6 kategori. Prosedur penelitian dilakukan
dengan menganalisis rekam medis dan resep obat. Hasil: Dari 46 peresepan antibiotik,
amoksisilin merupakan antibiotik yang paling banyak digunakan, yaitu sebesar 65,2%,
diikuti oleh kombinasi amoksisilin-metronidazole 19,5%, klindamisin 8,7%,
sefadroksil 2,2%, kombinasi sefadroksil-metronidazole 2,2% dan kombinasi
amoksisili-klavulanat 2,2%. Evaluasi peresepan antibiotik diperoleh hasil tepat
pemberian (I; 21,8%), salah dosis, interval, atau rute pemberian (II; 67,3%), pemberian
terlalu lama atau singkat (III; 4,4%), dan penulisan resep tidak lengkap (VI; 6,5%).
Simpulan: Berdasarkan hasil evaluasi terdapat 21,8% peresepan antibiotik pada kasus
abses periapikal pasien anak di RSGM Unpad yang tepat pemberian. Terdapat
beberapa kesalahan dalam pemberian penulisan resep, dosis, interval dan durasi.
Kata Kunci : Peresepan antibiotik, anak, metode gyssens, abses periapikal
No copy data
No other version available