Thesis
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN MUKOSITIS ORAL PADA PASIEN KANKER KEPALA DAN LEHER YANG MENDAPATKAN RADIOTERAPI/ KEMORADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG 2015-2019
v
Hubungan faktor risiko dengan mukositis oral pada pasien kanker kepala dan leher
yang mendapatkan radioterapi/ kemoradioterapi di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin
Bandung 2015-2019
ABSTRAK
Pendahuluan: Terapi kanker baik radioterapi maupun kemoterapi dapat menyebabkan
munculnya mukositis oral. Derajat keparahan mukosistis bergantung pada agen, dosis,
intensitas dari terapi kanker yang diberikan serta faktor-faktor risiko lain. Tujuan: Mengetahui
prevalensi mukositis oral dan hubungan faktor risiko dengan mukositis oral pada pasien kanker
kepala dan leher yang mendapatkan radioterapi atau kemoradioterapi. Metode: Penelitian
retrospektif dengan metode cross sectional, sebanyak 171 rekam medik pasien kanker kepala
dan leher di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung pada Januari 2015 sampai dengan
Desember 2019 yang mendapatkan radioterapi dan kemoradioterapi. Analisis data
menggunakan analisis Spearman correlation untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko
untuk mengetahui signifikansi dan hubungan antara variabel terikat pada variabel bebas secara
keseluruhan. Hasil: 59 orang mengalami mukositis oral, laki-laki 26,9%, wanita 7,6%; rasio
3:1 dengan rentan usia 40-60 tahun. Analisis Spearman correlation terdapat hubungan yang
signifikan antara body mass index (BMI) (ρ=0,000), kebiasaan merokok (ρ=0,000), regimen
kemoterapi (ρ=0,013), durasi kemoterapi (ρ=0,019), siklus kemoterapi (ρ=0,021), dan siklus
radioterapi (ρ=0,000). Kesimpulan: Prevalensi mukositis oral sebesar 34,5%. Faktor risiko yg
berhubungan dgn terjadinya mukositis oral antara lain body mass (BMI), Kebiasaan merokok,
regimen kemoterapi, durasi kemoterapi, siklus kemoterapi, dan siklus radioterapi
Kata Kunci: Kanker kepala dan leher, mukositis oral, prevalensi, faktor risiko
No copy data
No other version available