Thesis
KORELASI ANTARA XEROSTOMIA DENGAN STATUS GIZI PADA ORANG LANJUT USIA (STUDI TELAAH SISTEMATIK)
v
ABSTRAK
Pendahuluan: Xerostomia merupakan kondisi kekeringan dalam mulut yang umum
sering ditemukan pada populasi lansia dengan prevalensi sebesar 50 %. Lansia berusia
65 tahun ke atas paling berisiko mengalami xerostomia dan hiposalivasi. Xerostomia
berat dapat menyebabkan kesulitan menelan dan menurunkan asupan makanan.
Asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu lama akan menurunkan status gizi.
Status gizi memiliki peran penting dalam memelihara dan mempertahankan fungsi
tubuh secara umum, termasuk kondisi dari kelenjar saliva. Status gizi yang kurang
dapat menyebabkan penurunan fungsi saliva dan berakibat terjadinya xerostomia
Tujuan: melihat korelasi antara xerostomia dengan status gizi pada lansia. Metode:
penelitian telaah sistematik, pencarian artikel jurnal dilakukan secara elektronik dari
Pubmed, Google Scholar dan Clinical Key yang dipublikasikan selama 10 tahun
terakhir yaitu tahun 2010 – 2020, mengacu pada Medical Subject Headings (MeSH)
menggunakan istilah “Xerostomia” AND “Mini Nutritional Assessment”.
Pengumpulan dan ekstraksi data dalam penelitian ini mengacu pada aturan Preferred
Reporting items for Systematic Reviewed Metode and Meta-Analyses (PRISMA).
Hasil: dari penelusuran telaah sistematik, didapatkan hasil yang menunjukkan
prevalensi xerostomia dan hiposalivasi lebih tinggi pada kelompok lansia dengan status
risiko malnutrisi dan status malnutrisi yang didapatkan melalui hasil analisis statistik
bivariat dan multivariat. Penyakit kronis dan polifarmasi merupakan faktor
confounding yang memengaruhi xerostomia, sementara polifarmasi dan kemoterapi
konvensional merupakan faktor confounding yang memengaruhi penurunan nilai status
gizi pada populasi lansia. Simpulan: terdapat korelasi antara xerostomia dan status gizi
pada lansia
Kata Kunci: Mini Nutritional Assesssment, status gizi, xerostomia
No copy data
No other version available