Manuscript
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PENGGUNAAN BAHAN PEWARNA PLAK GIGI PADA KALANGAN DOKTER GIGI DI WILAYAH JAWA BARAT
Pendahuluan: Penurunan prevalensi penyakit periodontal dan karies yang tinggi
khususnya di Wilayah Jawa Barat yang memiliki dokter gigi terbanyak ketiga di
Indonesia, perlu dilakukan dengan melihat penyebab utamanya yaitu plak.
Pembuangan plak dapat dideteksi secara akurat menggunakan bahan pewarna plak.
Namun, banyak studi menyatakan banyak dokter gigi meninggalkan bahan pewarna
plak. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik
dokter gigi terhadap bahan pewarna plak di Wilayah Jawa Barat. Metode:
Penelitian deskriptif dengan desain cross sectional melalui survei kepada 210
dokter gigi dengan kriteria inklusi yaitu anggota PDGI Provinsi Jawa Barat dan
sedang menjalankan praktik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner online. Data
terkumpul diolah dengan analisis data dan univariat. Hasil: penelitian ini
menunjukkan bahwa 42% dokter gigi berpengetahuan tinggi, 58% berpengetahuan
rendah, 58% bersikap baik, 42% bersikap buruk, 51% menggunakan bahan pewarna
plak saat praktik, dan 49% tidak menggunakannya. Simpulan: Tingkat
pengetahuan sebagian besar dokter gigi terhadap bahan pewarna plak dalam
kategori rendah. Namun, mayoritas dokter gigi memiliki sikap positif dan praktik
terhadap bahan pewarna plak yang termasuk kategori baik.
Kata kunci: Bahan pewarna plak, Pengetahuan, Sikap, Praktik, Dokter gigi.
No copy data
No other version available