Manuscript
Sensisivity of Panoramic Radiographs in Diagnosing Maxillary Sinusitis Disorders : Scoping Review
Pendahuluan: Sinusitis maksilaris didefinisikan sebagai gejala peradangan sinus maksilaris dan
diklasifikasikan sebagai kronis bila berlangsung lebih dari 12 minggu. Asal usul sinusitis dianggap
sebagai penyebab utama rinogen, tetapi dalam beberapa kasus infeksi gigi faktor predisposisi
utama. Radiograf panoramik semakin banyak digunakan dalam membantu diagnosa untuk perencanaan
perawata dokter gigi. Dapat sebagai petunjuk awal, bahkan pada beberapa kasus dapat memberikan
gambaran yang cukup jelas, terutama pada regio molar rahang bawah dan regio sinus. Gambaran dasar
sinus sering sekali mengalami superimpose dengan tulang sekelilingnya terutama dengan palatum
durum dan zigoma, sehingga patologis dasar sinus sering tidak tampak terutama jika patologis hanya
melibatkan perubahan jaringan lunak dasar sinus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas
penggunaan radiograf panoramik ini dalam mendiagnosa kelainan sinusitis maksilaris. Metode:
Pencarian artikel dilakukan melalui database PubMed NCBI, Science Direct, dan EbscoHost dari Januari
2020 hingga Maret 2021, dengan kriteria inklusi yaitu artikel yang diterbitkan tahun 2010-2020. Hasil:
Sebanyak 185 pasien perempuan dan 136 pasien laki-laki yang terpilih. Usia rata-rata 40 – 50 tahun
dengan berbagai macam kasus sinus dan yang menggunakan teknik panoramik kasus sinus maksilaris
dengan menggunakan standar referensi. Simpulan: Radiograf panoramik dapat dikatakan kurang
sensitive untuk mendiagnosis sinusitis maksilaris, namun karena ketersediaan CBCT dan CT yang
rendah, mahal dan radiasi tinggi, radiograf panoramik dinilai cukup dapat dioptimalkan
No copy data
No other version available