Skripsi
Efektivitas Ekstrak, Fraksi, dan Senyawa Sarang Semut (Myrmecodia pendens) terhadap Enterococcus faecalis
Pendahuluan: Enterococcus faecalis adalah bakteri yang persisten di dalam saluran akar dan menyebabkan infeksi endodontik sekunder. Perawatan saluran akar biasanya menggunakan Natrium Hipoklorit (NaOCl) yang mampu membunuh E. faecalis, namun NaOCl bersifat sitotoksik sehingga banyak peneliti yang mencari bahan alternatif herbal. Salah satunya adalah sarang semut yang sudah diteliti terhadap E. faecalis. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah efektivitas ekstrak, fraksi, dan senyawa murni sarang semut terhadap E. faecalis dari hasil beberapa penelitian yang sudah ada. Metode: Penelitian ini menggunakan metode rapid review dengan menelusuri artikel pada PubMed NCBI dan Google Scholar menggunakan kata kunci. Penelusuran tahap awal diperoleh 70 artikel yang disaring lebih lanjut berdasarkan judul, abstrak, kata kunci, dan isi sehingga akhirnya didapatkan 10 artikel. Hasil: Ekstrak metanol sarang semut menunjukkan efektivitas tertinggi dibandingkan fraksi sarang semut dan senyawa murni. Pada tingkat fraksi, pelarut etil asetat mampu melarutkan flavonoid sedangkan pelarut heksana mampu melarutkan terpenoid dalam sarang semut. Senyawa murni flavonoid bersifat bakteriostatis dan bakteriosidal sedangkan terpenoid bersifat bakteriostatis. Selain pelarut sarang semut, fenotipe bakteri E. faecalis ATCC 29212 dan cps2 yang berbeda juga menjadi faktor efektivitas sarang semut terhadap E. faecalis. Simpulan: Efektivitas ekstrak metanol lebih tinggi dibandingkan fraksi dan senyawa murni. Penelaahan pada tingkat fraksi menunjukkan efektivitas fraksi etil asetat lebih tinggi dibandingkan fraksi lainnya. Senyawa flavonoid dapat bersifat bakteriostatis dan bakteriosidal, sedangkan senyawa terpenoid baru diduga bersifat bakteriostatis.
No copy data
No other version available