Skripsi
Pengaruh Penambahan Fiber PMMA Hasil Swasintesis Metode Wet Spinning Terhadap Kekuatan Fleksural Pasak Gigi dengan Bahan Bis-GMA
Pendahuluan: Pasak merupakan sebuah restorasi yang ditanam pada gigi pasca perawatan endodontic setelah kehilangan sebagian besar struktur mahkota gigi. Kegagalan yang dapat terjadi pasca restorasi pasak meliputi fraktur akar gigi, fraktur pasak, dan hilangnya retensi pasak. Idealnya bahan pasak harus memiliki sifat mekanis yang mirip dengan dentin. Pasak yang dianggap memiliki sifat mekanis yang mendekati dentin adalah pasak fiber-reinforced composite. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan fiber PMMA hasil wet spinning terhadap kekuatan fleksural pasak gigi komposit. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu komposit dengan penambahan fiber dan komposit tanpa fiber. Jumlah sampel sebanyak 32 buah. Masing-masing sampel berukuran 25 x 2 x 2 mm. Kekuatan fleksural diuji menggunakan universal testing machine merek Llyod dengan kecepatan crosshead 1 mm/menit. Analisis statistik dilakukan dengan uji t-test independen. Hasil: Nilai rata-rata kekuatan fleksural komposit dengan fiber PMMA sebesar 134,508 ± 5,88 MPa, sedangkan nilai rata-rata kekuatan fleksural komposit tanpa fiber PMMA sebesar 99,341 ± 9,029 MPa. Hasil tersebut secara statistik dinyatakan berbeda secara signifikan (p
No copy data
No other version available