Skripsi
Prevalensi Barodontalgia pada Awak Pesawat Skadron Udara 31 dan 45 Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma pada Tahun 2019
Pendahuluan: Barodontalgia adalah nyeri gigi akibat perubahan tekanan barometrik pada gigi yang sebelumnya tidak ada gejala. Rasa nyeri akibat barodontalgia yang dirasakan awak pesawat dapat membahayakan keselamatan terbang dan kerja. Skadron Udara (Skadud) 31 dan 45 merupakan satuan pelaksana militer TNI Angkatan Udara (TNI-AU) yang bermarkas di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma mengoperasikan pesawat sayap tetap (Skadud 31) dan helikopter (Skadud 45). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka prevalensi barodontalgia pada awak pesawat Skadud 31 dan 45 pada tahun 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pada 148 awak pesawat Skadud 31 dan 45 Lanud TNI-AU Halim Perdanakusuma secara total sampling menggunakan kuesioner dan rekam medis yang tersedia di Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut Angkatan Udara (Lakesgilut AU) drg. R. Poerwanto. Hanya barodontalgia langsung yang diteliti pada penelitian ini. Hasil: Seratus empat puluh empat (144) (97%) awak pesawat setuju untuk ikut dalam penelitian ini. Terdapat 17 responden yang merasa mengalami barodontalgia pada tahun 2019. Dari 17 responden tersebut, 7 responden tereksklusikan sehingga hanya 10 responden yang diteliti. Dengan demikian, angka prevalensi barodontalgia diperoleh sebesar 6,94% (95% CI: 2,8% - 11,0%). Pembahasan: Sebagian besar barodontalgia yang terjadi merupakan barodontalgia kelas II klasifikasi Ferjentsik dan Aker (40%). Uji kesehatan berkala yang dilakukan oleh awak pesawat setiap 1 tahun sekali perlu mendapatkan perhatian. Simpulan: Prevalensi barodontalgia pada awak pesawat Skadud 31 dan 45 Lanud TNI-AU Halim Perdanakusuma pada tahun 2019 adalah sebesar 6,94%.
No copy data
No other version available