Skripsi
Gambaran Proses Penyembuhan Luka Antara Penggunaan Desain Flap Envelope dan Desain Flap Triangular Pasca Odontektomi Gigi Molar Tiga Rahang Bawah
Pendahuluan: Tindakan odontektomi menimbulkan risiko pasca operasi berupa reaksi inflamasi. Faktor yang berpengaruh dalam reaksi inflamasi ini sangat kompleks, salah satunya karena trauma saat operasi dilakukan, termasuk saat pembuatan flap. Jenis flap yang paling sering digunakan untuk odontektomi molar tiga rahang bawah yaitu flap envelope dan flap triangular. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran proses penyembuhan luka pasca odontektomi gigi molar tiga rahang bawah berdasarkan desain flap yang paling sering digunakan. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dalam bentuk serial kasus. Proses penyembuhan pasien dinilai dengan cara mengukur derajat rasa sakit, edema dan trismus, dan menilai ada tidaknya wound dehiscence. Penilaian dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada hari ke-0, hari ke-3, dan hari ke-7 pasca operasi. Sampel penelitian merupakan pasien yang datang ke Poliklinik Bedah Minor RSGM Unpad untuk mendapat tindakan odontektomi menggunakan flap envelope dan flap triangular. Hasil dan pembahasan: Kedua kelompok pasien dengan desain flap yang berbeda menunjukkan derajat rasa sakit yang sama pada hari ke-3, kecuali pada hari ke-7. Pertambahan nilai derajat edema dari hari ke-0 sampai hari ke-7 pada flap envelope yaitu 0,33 cm (T-OC) dan 0,2 cm (ZP-MA), sedangkan flap triangular 0,23 cm (T-OC) dan 0,36 cm (ZP-MA). Penyembuhan trismus lebih baik pada flap triangular, dimana 2 dari 3 pasien dinyatakan sembuh dari trismus pada hari ke-7. Insidensi wound dehiscence lebih tinggi pada flap envelope, yaitu 66,67%. Simpulan: Seluruh pasien pada kedua kelompok flap mengalami rasa sakit, edema, dan trismus pada hari ke-3 pasca operasi dan sama-sama menunjukkan penurunan nilai yang baik pada hari ke-7
No copy data
No other version available