Skripsi
Insidensi Infeksi Luka pada Pasien di Klinik Eksodonsia RSGM Universitas Padjadjaran Periode Februari - Maret 2020
Pendahuluan: Ekstraksi gigi adalah tindakan yang paling umum dalam praktik kedokteran gigi. Komplikasi yang dapat terjadi setelah tindakan ekstraksi gigi adalah infeksi. Antibiotik profilaksis menjadi upaya untuk mencegah terjadinya infeksi pasca ekstraksi gigi sederhana, namun hal ini menjadi kontroversial di bidang kedokteran gigi dikarenakan kemungkinan adanya resistensi bakteri pada pasien sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah insidensi infeksi luka pasca ekstraksi gigi di Klinik Eksodonsia RSGM Universitas Padjadjaran. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional desain potong lintang dengan mengambil data primer pada pasien yang telah dilakukan ekstraksi gigi sederhana. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling pada periode Februari � Maret 2020. Hasil: Insidensi infeksi luka ekstraksi di Klinik Eksodonsia RSGM Universitas Padjadjaran dari 29 pasien yang diperiksa adalah 2 orang (6,9%). Sampel yang memenuhi kriteria inklusi diketahui mengalami rasa sakit 3 hari setelah ekstraksi sebanyak 4 orang (13,80%). Kriteria yang mengalami pembengkakan gingiva sebanyak 6 orang (20,69%) dan hiperemis gingiva sebanyak 5 orang (17,24%). Simpulan: Insidensi infeksi luka ekstraksi gigi pada pasien di Klinik Eksodonsia RSGM Universitas Padjadjaran periode Februari � Maret 2020 sebesar 6,9% pada penelitian ini.
No copy data
No other version available