Skripsi
KORELASI LEBAR MULUT DENGAN PANJANG LENGKUNG GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS PADA RAS DEUTRO MELAYU UNTUK APLIKASI CRANIOFACIAL RECONSTRUCTION
Pendahuluan: Rekonstruksi kraniofasial adalah teknik yang digunakan untuk membentuk ulang wajah pada tulang tengkorak agar dapat diidentifikasi secara individu. Teknik ini paling banyak digunakan pada investigasi forensik, penelitian arkeologi, dan kemampuan pemeriksaan antropologis. Salah satu bagian dari rekonstruksi kraniofasial adalah rekonstruksi wajah, yaitu pembuatan kembali wajah dari suatu individu dari tulang-belulang yang tersisa. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi analitik korelasi pada populasi subras Deutro Melayu di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Populasi dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu sampel berusia di atas 18 tahun, memiliki keenam gigi anterior rahang yang lengkap, utuh, tanpa karies, dan tanpa anomali, tanpa kelainan skeletal yang ekstrim, tanpa riwayat perawatan ortodonti baik lepasan maupun cekat, tanpa riwayat bedah maxillofacial, dan termasuk subras Deutro Melayu. Kriteria eksklusi yaitu subjek yang tidak menyerahkan lembar informed consent dan subjek yang mengundurkan diri selama penelitian. Sampel sejumlah 121 orang dilakukan pengukuran menggunakan kaliper digital pada lebar mulut dan panjang lengkung gigi anterior rahang atas. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi Pearson. Hasil: Analisis korelasi menunjukkan bahwa hasil untuk data sampel perempuan untuk panjang lengkung gigi anterior rahang atas yakni sebesar 0,214, sedangkan untuk data sampel perempuan dan laki-laki yakni 0,322. Pembahasan: Hasil analisis korelasi p
No copy data
No other version available